PR TASIKMALAYA – Baru-baru ini anggaran rapat mengenai kemiskinan yang digelar oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia.
Anggaran rapat Rp500 Triliun yang disebutkan oleh Menpan RB mengenai masalah kemiskinan menjadi sorotan dan memunculkan banyak kontra dari masyarakat Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Abdullah Azwar Anas, selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), menegaskan bahwa sebagian program kemiskinan belum optimal.
Ia menyebut jika bukan semua anggaran tersebut tersedot untuk rapat dan studi banding kemiskinan.
“Jadi begini, setelah kita, pilah, ada sejumlah instansi, terutama di beberapa daerah yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal,” jelasnya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara News.
Anas juga menjelaskan dan memberikan klarifikasi terkait anggaran Rp500 triliun itu yang dihabiskan untuk rapat masalah kemiskinan.
“Misal ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali di hotel. Faktualnya itu ada, tapi bukan kurang lebih Rp 500 Triliun habis untuk studi banding dan rapat,” tuturnya.
Baca Juga: Tes IQ: Bisa Lihat 3 Perbedaan di Gambar Perahu Ini? Si Cerdas Membedakannya dalam 30 Detik