PR TASIKMALAYA - Achmad Purnomo yang mundur dari Cawalkot Solo 2020, membuat banyak spekulasi dari publik.
Apalagi setelahnya lolosnya putra sulung Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebagai Cawlkot yang membuat spekulasi itu makin liar.
Pasalnya, Achmad Purnomo sebelumnya diketahui telah melakukan pertemuan dengan Jokowi.
Baca Juga: Takut Dibunuh, Ilmuwan Hong Kong Kabur ke AS untuk Ungkap Rahasia Tiongkok Soal Virus Corona
Lantas, pertemuan mereka yang dilakukan di istana negara itu dinilai oleh Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam sebagai hal yang tidak etis.
Apalagi, lanjutnya, poin pertemuan yang dibahas adalah politik praktis, pasca putranya Gibran Rakabuming Raka diusung PDI-P menjadi calon wali kota Solo pada Pilkada 2020.
Ia menambahkan bahwa istana merupakan tempat sakral sebagai smbol negara Republik Indonesia
Baca Juga: Alih-alih Dapat Petunjuk Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi Malah Kesulitan saat Periksa CCTV
"Istana presiden merupakan simbol negara, yang seharusnya digunakan untuk urusan politik kebangsaan, bukan tempat negosiasi politik praktis," kata Khoirul dalam keterangannya, Minggu 19 Juli 2020 dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari sitsu RRI.