PR TASIKMALAYA - Wilayah Laut Cina Selatan justru tengah dilanda ketegangan yang kian memanas.
Hal itu dipicu oleh Tiongkok yang berkali-kali telah melakukan latihan di wilayah tersebut dan kemudian digertak oleh Amerika Serikat (AS).
AS sempat menyatakan telah menurunkan kapal induk sebagai komitmen mereka untuk pembebasan Indo-Pasifik.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kejanggalan pada Kekasih Yodi Prabowo, Ayah Korban: Biasa Dia Datang, Kemarin Enggak
Namun nyatanya, hal itu tidak berpengaruh terhadap Indonesia. Masih banyak pencurian ikan dari berbagai kapal ikan internasional tanpa izin, alias ilegal.
Terbukti dalam kurun waktu satu bulan terakhir, ada tiga kapal ikan asing yang berhasil ditangkap oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari PSDKP, ataupun KRI milik TNI AL.
"Angka pencurian ikan oleh nelayan asing dalam 1 bulan terakhir ini cukup tinggi. Mereka tirak terpengaruh sama sekali dengan konflik yang terjadi di Laut Cina Selatan," kata Asintel Gugus Tempur Laut Komando Armada I (Guspurla KoarmadaI), Kolonel Laut (P) Ivong Wicaksono Wibowo, Sabtu 18 Juli 2020.
Baca Juga: Dugaan Kuat Kasus Kematian Editor Metro TV: Jasad Dibuang hingga Korban Dibunuh Rekan Kerja
Sementara itu ia mengatakan bahwa pencuri ikan itu tidak terpengaruh sama sekali dengan konflik yang terjadi di Laut Cina Selatan.