“Dia banyak sekali mainin tangan, kemudian menjaga tidak ada kontak mata, setelah itu suaranya volumenya pelan sekali,” sambungnya.
Meski demikian, ahli psikologis ini menuturkan bahwa Bharada E masih mampu menjawab pertanyaan dan merunut kronologi peristiwa yang ditanyakan.
“Walaupun pelan, Richard masih mampu untuk mengelaborasi pertanyaan, kemudian menceritakan secara runut apa yang terjadi kepadanya. Itu pertemuan pertama,” ungkapnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Baca Juga: Ahli Psikolog Sebut Bharada E Cenderung Suka Hindari Konflik
Bharada E disebut-sebut semakin tenang dan santai kondisinya saat pertemuan berikutnya.
Teutama saat dirinya sudah didampingi oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
“Dia (Bharada E) kondisinya jauh lebih tenang, kemudian lebih bisa kontak mata, lebih santai, lebih bisa Tektokannya tuh lebih enak,” ucap Liza Marielly Djaprie.
Baca Juga: Spoiler Drakor ‘Curtain Call’ Episode 15: Bagaimana Nasib Jae Heon dan Geum Soon?
Lebih lanjut, Liza Marielly Djaprie menyebut bahwa Bharada E sempat mengalami kondisi yang down, sehingga Richard kembali melakukan terapi untuk membuatnya lebih rileks.
“Menurut pengamatan observasi saya, sempat mengalami down sedikit setelah mengalami rekonstruksi kalau gak salah pada saat itu," ungkapnya.