Penny menegaskan, untuk melindungi masyarakat pihaknya telah menginstruksikan perusahaan farmasi menahan sekaligus menarik kembali peredaran obatnya.
"Ada tujuh produk dari PT Afi Farma yang mempunyai kadar melebihi standar dan kadar bahan baku melebihi ambang batas.
"Sehingga kami hold produksinya," tutur Penny dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ Selasa, 1 November 2022.
Diinformasikan sebelumnya, pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tengah berupaya melakukan observasi terkait penyebaran gagal ginjal akut.
Baca Juga: Selalu Prioritaskan Kerja? Tanda Anda Menginternalisasi Kapitalisme, Berikut Penjelasannya
Dugaan sementara gagal ginjal akut disebabkan oleh adanya obat yang mengandung etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan etilen glikol butil ether (EGBE).***