Network
PR TASIKMALAYA - Novel Baswedan menyampaikan rasa kecewanya terhadap Febri Diansyah.
Novel Baswedan mengaku kaget dengan langkah Febri Diansyah yang menjadi pengacara Putri Candrawathi.
Rasa kecewa Novel Baswedan kepada Febri Diansyah itu disampaikan dalam akun Twitter pribadinya.
"Sebagai teman saya kaget dan kecewa dengan sikap Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang yang mau menjadi kuasa hukum Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo," tulis Novel Baswedan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Payung atau Flamingo? Cari Tahu Anda Suka Berdiam Diri atau Tidak
Mantan penyidik senior KPK itu bahkan menyarankan Febri Diansyah untuk mundur sebagai pengacara Putri Candrawathi.
"Saran saya sebaiknya mundur saja. Justru kepentingan korban yang penting dibela, termasuk memastikan semua pihak yg menghalangi/merekayasa kasus diusut tuntas. Agar tidak terjadi lagi," sambungnya.
Diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com sebelumnya, Febri Diansyah menyampaikan pengumuman soal dirinya ditunjuk sebagai kuasa hukum Putri Candrawathi.
Lewat akun Twitter pribadinya, mantan Jubir KPK itu berjanji akan melakukan pendampingan hukum secara objektif.
Baca Juga: Link Live Streaming Bali United vs Persikabo 1973, Siapa yang Berhasil Curi Tiga Poin?
Baca Juga: Tes IQ: Saking Sulitnya, Tak Ada yang Bisa Temukan Letak Semua Perbedaan pada 2 Gambar Pria Berkemah
Febri Diansyah menjelaskan jika dirinya dihubungi dan diminta bergabung dengan tim kuasa hukum Putri Candrwathi sejak beberapa minggu lalu.
"Setelah saya pelajari perkaranya dan bertemu dengan Bu Putri, saya sampaikan bahwa kalaupun saya menjadi kuasa hukum, saya akan dampingi secara objektif," kata Febri Diansyah.
Untuk diketahui, Putri Candrawathi menjadi salah satu tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.
Hingga kini, istri Ferdy Sambo itu belum ditahan lantaran adanya beberapa alasan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Lihat Payung atau Kelelawar? Ungkap Apakah Anda Terlihat Seperti Orang yang Dingin
Bahkan LPSK memberikan pernyataan yang menyebut bahwa Putri Candrawathi merupakan pemohon paling unik karena tidak menyampaikan keterangan dan pembuktian apapun soal kekerasan seksual yang menimpanya.***
