Network
PR TASIKMALAYA - Kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat atau dikenal dengan Brigadir J terus melebar.
Kasus Brigadir J ini tidak hanya ditangani oleh Timsus (Tim Khusus) Polri, tetapi Komnas HAM dan Komnas Perempuan juga turut serta dalam penanganannya.
Hadirnya Komnas Perempuan dalam kasus penembakan Brigadir J ini di latar belakangi oleh adanya dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi yang merupakan istri dari Ferdy Sambo.
Komnas Perempuan mengungkapkan hasil temuannya terkait dugaan adanya tindak kekerasan seksual yang dialami Putri Candrawathi yang diduga dilakukan Brigadir J, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Baca Juga: Cara Mengelola Emosi yang Luar Biasa Bagi Orang dengan Kepribadian Introvert
Pada Minggu, 4 September 2022, Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah mengatakan kalau bentuk kekerasan seksual yang dimaksut adalah perkosaan.
“Bentuknya perkosaan terjadi pada 7 Juli 2022 sore hari saat Putri Candrawathi sedang tidur dan karena kondisinya sakit,” kata Siti Aminah di Jakarta.
Berkaitan dengan hal tersebut, Siti Aminah memintah Timsus Polri untuk melakukan pendalaman terhadap perkara itu yang mana pelakunya sudah tewas di tangan Ferdy Sambo.
Siti Aminah meminta untuk Polri mengumpulkan bukti dan petunjuk untuk mendalaminya.
