PR TASIKMALAYA – PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku, kini tengah merebak di Indonesia.
Bahkan berdasarkan data, tercatat ada 300 ribu lebih kasus PMK yang tersebar di lebih dari 19 provinsi di Indonesia.
Akibat merebaknya virus PMK, dilaporkan ribuan hewan ternak mati.
Lantas apa yang harus kita lakukan agar tetap aman melaksanakan kurban di tengah wabah PMK?
Jangan khawatir, dr. Muslim Kasim membagikan tips agar kita bisa memilih hewan kurban disaat mewabahnya status darurat PMK.
Berikut tips memilih hewan kurban disaat status darurat wabah PMK, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @dr.muslimkasim.
1. Cek kesehatan hewan sebelum membeli
Lakukan pengecekan hewan yang meliputi intensitas air liur, bercak-bercak di mulut, serta kondisi kuku hewan.
Baca Juga: Sule Digugat Cerai Nathalie Holscher, PA Cikarang Singgung soal Hak Asuh dan Nafkah Anak
Hewan yang terkena PMK, dapat dilihat jelas dari kondisi fisiknya.
Ciri-ciri hewan yang terkena PMK yaitu: banyak mengeluarkan air liur dan jika mulutnya dibuka akan terdapat bercak-bercak merah seperti sariawan.
Selain itu, hewan yang terjangkit PMK juga memiliki luka pada kukunya.
Namun pada kasus yang lebih berat, kuku hewan dapat lepas sehingga ia tidak mampu menopang tubuhnya untuk berdiri.
Baca Juga: Thor: Love And Thunder Ada Post Credits Scene? Ini Penjelasan dan Jumlahnya dalam Film
2. Membeli hewan kurban saat mendekati Idul Adha
Penyakit PMK memiliki masa inkubasi sekitar 14 hari.
Oleh karena itu, disarankan untuk membeli hewan kurban saat mendekati Idul Adha.
3. Hindari membeli hewan kurban dari luar daerah
Sebagaimana yang diketahui, saat ini distribusi hewan ternak antar wilayah tengah diawasi dengan sangat ketat.
Oleh karena itu, distribusi hewan kurban yang berasal dari zona merah PMK, distribusinya sangatlah ketat.
Sarannya, masyarakat diimbau agar membeli hewan kurban yang berasal dari daerahnya masing-masing guna meminimalisir penularan PMK antar hewan ternak.***