Erick Thohir Recofusing Bisnis Himbara, Beri Peluang UMKM Lebih Berkembang

- 3 Juli 2022, 15:49 WIB
Erick Thohir ungkap langkah recofusing bisnis untuk bank Himbara agar bisa mendukung UMKM lebih berkembang.
Erick Thohir ungkap langkah recofusing bisnis untuk bank Himbara agar bisa mendukung UMKM lebih berkembang. /

Baca Juga: Tes Psikologi: Lihat Angsa atau Orkestra? Pilihannya Ungkap Sisi Emosional Anda yang Sebenarnya

Dalam holding tersebut, PNM memfasilitasi nasabah dengan pinjaman sebesar Rp 1 juta hingga Rp 4 juta, dan PNM plus dengan pinjaman sebesar Rp 10 juta. Kemudian, Pegadaian siap memberikan pinjaman dengan nominal Rp 50 juta hingga Rp 100 juta, dan BRI untuk pinjaman di atas Rp 100 juta.

Erick mengatakan keberpihakan terhadap UMKM menjadi prioritas mengingat tolok ukur pembiayaan UMKM Indonesia masih 20 persen atau tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 50 persen. Erick mengatakan kontribusi KUR Himbara terhadap KUR nasional mancapai 92,4 persen atau Rp 260 triliun dari total KUR yang sebessr Rp 282 triliun.

"Sekarang kita dorong, kalau kita lihat KUR yang tahun kemarin Rp 260 triliun sekarang kita dorong ke Rp 338 triliun, artinya kita bertahap menargetkan sampai 30 persen dan terus naik ke 50 persen seperti negara tetangga," lanjut Erick.

Erick juga menugaskan Bank Mandiri untuk menggarap korporasi dan UMKM yang ada di perkotaan. Erick memproyeksikan 73 persen penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan pada 2045. Sejauh ini, lanjut Erick, Mandiri memiliki 18.896 total UMKM binaan di perkotaan, 13.658 UMKM Go Modern, 1.830 UMKM Go Digital 3.408 UMKM Go Online, dan jumlah outstanding kredit korporasi mencapai Rp 549,8 triliun. Kata Erick, Bank Mandiri telah melakukan sejumlah pendekatan dengan usaha warung-warung yang ada di perkotaan.

Baca Juga: Disney Tunda Perilisan Thor: Love and Thunder di Malaysia, Berdampak ke Indonesia?

"Saya meminta Bank Mandiri selain melakukan pendanaan pembiayaan juga ada pendampingan, supaya mereka mendapat akses makanan atau produk-produk yang akan diolah dengan kualitas yang baik dengan standar yang baik. Jangan karena keterbatasan dana mereka membeli bahan baku dengan kualitas yang rendah," sambung Erick.

Untuk BNI, Erick meminta fokus kepada diaspora, pekerja migran, dan ekspor. Erick menyebut saat ini terdapat 29 perusahaan diaspora UMKM binaan kantor cabang luar negeri (KCLN), 52 debitur untuk realisasi loan diaspora dengan jumlah pembiayaan 1.099 miliar dolar AS, jumlah eksportir sebanyak 312 debitur dengan Letter of Credit atau Documentary Collection.

"BNI sekarang menjadi bank internasional Indonesia yang fokus menggarap pekerja migran," ujar Erick.

Erick mengatakan BNI memiliki kekuatan besar dalam menggarap pasar luar negeri lantaran memiliki cukup banyak kantor cabang, mulai dari Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Belanda, hingga Amerika Serikat. Tak hanya memfasilitasi para diaspora yang ingin memperluas usaha, Erick juga menilai BNI dapat menjadi mitra yang tepat bagi para pekerja migran Indonesia di luar negeri.

Halaman:

Editor: Ghassan Faikar Dedi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah