Sejumlah Warga Desa Wadas Ditahan, Komnas HAM Minta Polres Purworejo Segera Membebaskan

- 9 Februari 2022, 11:42 WIB
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, menjelaskan permintaan lembaganya terkait kerusuhan di Wadas.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, menjelaskan permintaan lembaganya terkait kerusuhan di Wadas. /ANTARA/Nur Imansyah

PR TASIKMALAYA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyesalkan penangkapan dan penahanan sejumlah warga Desa Wadas oleh Polres Purworejo.

Komnas HAM menyesalkan tindakan kekerasan polisi pada warga, serta pendamping hukum di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM RI, Beka Ulung Hapsara.

"Komnas HAM RI juga menyesalkan, adanya penangkapan terhadap sejumlah warga," ucap Beka pada Rabu, 9 Februari 2022, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

 Baca Juga: Desa Wadas Mencekam, Polisi Seret Paksa Warga hingga Ganjar Pranowo 'Diserang'

Komnas HAM menyebut, sejumlah warga Desa Wadas hingga saat ini masih ditahan di Polres Purworejo.

"Yang sampai rilis ini dikeluarkan, masih ditahan di Polres Purworejo," lanjut Beka.

Komnas HAM meminta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO), serta Badan Pertanahan Nasional (BPN) menunda pengukuran lahan milik warga Desa Wadas yang telah setuju.

Selain itu, Komnas HAM juga meminta Polda Jateng menarik polisi yang melakukan tugas di Desa Wadas.

Baca Juga: Zubairi Djoerban Mengingatkan untuk Jangan Remehkan Covid-19

Serta melakukan evaluasi total pendekatan, dan memberi sanksi pada polisi yang terbukti melakukan kekerasan ke warga Desa Wadas.

"Polres Purworejo segera melepaskan warga yang ditahan di Kantor Polres Purworejo," lanjutnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, BBWS Serayu Opak, dan pihak terkait juga diminta Komnas HAM, melakukan persiapan sejumlah alternatif solusi.

Hal ini juga terkait persoalan penambangan batu andesit di Desa Wadas, untuk nantinya disampaikan pada dialog yang akan difasilitasi Komnas HAM.

Baca Juga: Billie Eilish Rela Hentikan Konser untuk Bantu Penggemar yang Sesak Nafas

Komnas HAM juga meminta semua pihak menahan diri, serta menghormati hak orang lain.

Hal tersebut untuk menciptakan suasana kondusif, sehingga terbangun dialog berbasis prinsip hak asasi manusia.

Sebagai informasi, sejumlah warga Desa Wadas yang menolak lahannya dijadikan lokasi penambangan quarry, terjadi kericuhan pada proses pengukuran lahan  untuk penambangan batu andesit.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah