Minta Masyarakat Tak Resah dengan Pesantren Terafiliasi Terorisme, Ali Imron: Tetapi Faktanya Memang Begitu

- 3 Februari 2022, 12:52 WIB
Ali Imron minta masyarakat tak resah dengan kabar bahwa ada pesantren yang terafiliasi terorisme.
Ali Imron minta masyarakat tak resah dengan kabar bahwa ada pesantren yang terafiliasi terorisme. /Tangkapan layar YouTube/Akbar Faizal Uncensored

PR TASIKMALAYA - Ali Imron turut buka suara terkait adanya pernyataan 198 pesantren yang terafiliasi terorisme.

Ali Imron sebagai mantan teroris mengaku bahwa pesantren yang berhubungan dengan terorisme telah lama terjadi.

Bahkan Ali Imron meminta masyarakat untuk tidak resah dengan adanya hampir 200 pesantren yang terhubung dengan terorisme.

Meskipun menjadi hal yang rawan, Ali Imron pun menegaskan bahwa fakta dil apangan terkait pesantren yang terhubung dengan terorisme memang benar adanya.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2022 di Depan Mata, Jangan Lupa Zakat Fitrah dan Berikut Ketentuannya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club yang dibagikan pada 3 Februari 2022, Ali Imron meminta masyarakat untuk tidak resah dengan kabar tersebut.

"Ini bagi masyarakat tidak usah resah, karena perjalanan untuk hal semacam ini sudah lama terjadi," ujarnya.

"Bukan sekarang-sekarang saja, dari dulu sudah ada," sambungnya.

Ali Imron menerangkan bahwa pesantren yang terafiliasi terorisme sudah ada sejak dulu dan salah satu orang yang terpapar pemahamannya adalah dirinya sendiri.

Baca Juga: BLACKPINK Tidak Kunjung Comeback, Netizen Bongkar Rumor yang Terjadi di YG Entertainment

"Jadi bukan pesantren itu terafiliasi akhir-akhir ini, bukan. Itu sudah sejak dulu," jelasnya.

"Sering saya sampaikan, bahwa disebabkan oleh paham Muklas, almarhum yang ditanamkan kepada saya. Ketika saya usia kelas 4 sd," sambungnya.

Menurut Ali Imron bahwa paham mengenai terorisme mudah dipahami, bahkan sejak usianya menginjak bangku sekolah dasar.

"Ketika itu Mulkas sekolah di pondok pesantren Al-Mukmin, Ngruki Solo," ungkapnya.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Rakyat Tak Sadar Haknya Telah Dibajak Parpol

"Yang saya umur segitu saja sudah mengerti bahwa Pancasila itu tauhud, Soeharto tauhud, harus dilawan dengan jihad," sambungnya.

Paham tersebut membuat Ali Imron berfikir bahwa negara Islam harus didirikan di Indonesia.

"Kita berkewajiban mendirikan negara yang berdasarkan Islam 100 persen atau negara Islam tahun segitu pak Karni," ujarnya.

"Pondok seperti itu tentunya semakin hari semakin banyak. Jadi apa yang harus dilakukan," sambungnya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film untuk Ditoton saat Hari Valentine, Salah Satunya The Notebook

Diterangkan oleh Ali Imron bahwa perbincangan mengenai pesantren yang terafiliasi terorisme menjadi rawan, namun faktanya memang demikian.

"Sering saya sampaikan bahwa Indonesia ini tentang masalah-masalah seperti ini itu rawan," jelasnya.

"Apalagi ketika disebut, masjid ini terafiliasi ini atau pondok pesantren terafiliasi ini. Itu rawan, tetapi faktanya memang begitu," pungkasnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah