198 Pesantren Terafiliasi Jaringan Teroris, Haikal Hassan Beberkan Dampak Publikasi Data BNPT

- 2 Februari 2022, 15:28 WIB
Haikal Hassan angkat suara setelah adanya data dari BNPT jika 198 pesantren terafiliasi merupakan jaringan teroris.
Haikal Hassan angkat suara setelah adanya data dari BNPT jika 198 pesantren terafiliasi merupakan jaringan teroris. //Instagram/@haikalhassanofficial

PR TASIKMALAYA - Belum lama ini, Haikal Hassan menyoroti data BNPT yang menyebutkan bahwa terdapat 198 pesantren terafiliasi jaringan teroris.

Hal ini, disampaikan Haikal Hassan dalam sebuah forum 'Catatan Demokrasi' yang membahas lebih lanjut soal narasi 198 pesantren terafiliasi jaringan teroris itu.

Haikal Hassan menyoroti bahwa data yang diungkapkan BNPT itu terdengar luas oleh publik.

Kemudian, Haikal Hassan juga membeberkan pandangannya terkait dampak dari narasi yang terkait dengan pesantren terafiliasi jaringan teroris tersebut.

Baca Juga: Tegur BNPT, Jusuf Kalla Minta Bukti soal Pesantren Terlibat Teroris: Silakan Ambil Tindakan

Di sisi lain, Maria Assegaff menyebutkan bahwa masyarakat bisa melakukan tabayyun alias menyeleksi sebuah informasi.

"Kita kan bertabayun saja Babe (Haikal Hassan), jadi masyarakat bisa waspada," tuturnya.

Selain itu, Maria Assegaff juga mengungkapkan bahwa data yang terpublikasi tersebut juga bisa menjadi bahan penilaian publik terkait kinerja BNPT.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Bagikan Cara Mengkhayal Sampai Menjadi Kenyataan

Sementara itu, ketua majelis keluarga Indonesia tersebut menjawab dengan data terkait pesantren di Indonesia.

"18 juta santri, ada hampir 2 juta pengajar, dari 27 ribu pesantren," kata Haikal Hassan yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kanal YouTube tvOneNews, pada Rabu, 2 Februari 2022.

Kemudian, dirinya memberikan pengandaian apabila narasi tersebut diarahkan bukan kepada pesantren.

Baca Juga: Link Streaming dan Informasi Terakhir Jelang Laga BRI Liga 1 Antara PSM Makassar vs Persib Bandung

"Ada sebuah kelompok warung, namanya warung makan apa gitu ya, ada ribuan, lalu berkata begini, 'ada beberapa warung makan itu yang mengandung khamar dan khindzir' gitu," terangnya.

"Akhirnya, ini kan menimbulkan kecurigaan 'ah jangan makan di warung sini' itu gitu loh dampaknya," tambahnya.

Sementara itu, dirinya mengaku tidak keberatan dengan pernyataan terkait pesantren tersebut.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Jam untuk Mengetahui Karma Apa yang Saat ini Menghantuimu dari Masa Lalu

"Kita sama sekali tidak keberatan Pak, tapi yang kita keberatan ini adalah dampaknya," tuturnya.

Menurutnya, narasi ini berdampak kepada masjid-masjid yang semakin sepi sejak Covid-19.

Ditambah lagi, dirinya menyebutkan akibat narasi tersebut membuat masjid semakin sepi.

"Semakin sepi, dengan kalimat-kalimat yang menggeneralisir semuanya," pungkasnya.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: YouTube tvOne News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah