Network
PR TASIKMALAYA - Jimly Asshiddiqie tanggapi soal pemerintah yang telah memilih nama Nusantara untuk dijadikan nama ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Atas dipilihnya nama Nusantara untuk IKN, eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie pun menyampaikan ucapan syukur.
Jimly Asshiddiqie bersyukur karena nama Nusantara jadi nama IKN merupakan usulannya.
Jimly Asshiddiqie menyampaikan soal keputusan nama Nusantara uintuk IKN ini, melalui cuitan di akun Twitter-nya @JimlyAs pada Selasa, 18 Januari 2022.
"Alhamdulillah akhirnya nama yang saya sarankan, Nusantara, dipilih jadi nama IKN, DKI Nusantara," cuitnya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa memang ibu kota Indonesia harus pindah ke luar pulau Jawa.
Menurutnya, perpindahan IKN ke luar Jawa tidak mesti memiliki wilayah yang besar, cukup kecil saja.
Baca Juga: Siapa Moon Knight? Marvel Studios Perkenalkan Karakter Berkepribadian Ganda
Selain itu, sementar ini untuk lembaga yang harus pindah ke IKN baru tidak perlu semua, cukup istana presiden dan parlemen saja.
"Ibukota memang harus pindah keluar Jawa dan tidak perlu besar, cukup kecil saja," tulis eks Ketua MK itu.
"Bahkan untuk sementara tidak semua lembaga mesti pindah, cukup istana Presiden dan parlemen. MA, BI, OJK, bisa saja tetap di Jakarta," sambungnya.
Baca Juga: Ramalan Shio anjing Pada Tahun Baru Imlek 2022: Ketahui Warna Keberuntungan Shio Anjing
Diketahui sebelumnya, presiden Jokowi telah memutuskan untuk memberi nama IKN dengan Nusantara.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa pada Senin, 17 Januari 2022.
Menurutnya nama Nusantara dipilih setelah sebelumnya diajukan sebanyak 80 nama untuk IKN baru.
Baca Juga: Link Live Streaming PSM Makassar vs Persik Kediri Sore Ini Pukul 14.45 WIB
Namun, di sisi lain sejumlah pihak justru mengkritik nama Nusantara yang dijadikan nama IKN.
Alasannya karena istilah Nusantara menyangkut seluruh wilayah kepulauan Indonesia bukan hanya calon IKN baru.
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa nama tersebut terlalu jawa sentris apabila digunakan sebagai nama ibu kota.***
