Network
PIKIRAN RAKYAT - curah hujan di indonesia kini tengah memasuki curah hujan ekstrem dan tertinggi sejak 12 tahun terakhir.
Hal ini bahkan sampai menyebabkan banjir di beberapa wilayah seperti Jabodetabek dan Banten.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga menyebutkan bahwa potensi hujan memang masih ada di Jakarta terutama periode 9-12 Januari 2020.
Baca Juga: Banjir 2020, Jokowi: Perambahan Hutan dan Penambangan Emas Harus Dihentikan
Namun intensitas curah hujan ini tak akan separah pada tanggal 1 Januari 2020 silam.
Selain itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat menanggapi peringatan dini cuaca (Weather alert) pada 12 Januari 2020.
Oleh karenanya pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) lakukan operasi guna antisipasi intensitas curah hujan di inondesia.
Operasi ini dinamakan TMC atau Technologi Modifikasi Cuaca (TMC), yang juga ikut dibantu oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta TNI.
Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari laman BNPB, TMC ini telah berhasil menurunkan intensitas hujan sedang-lebat yang seharusnya menerjang wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada 6 Januari 2020.
Baca Juga: Tumbuh di Atas 5 Persen, Perekonomian Indonesia Tahun 2019 Meningkat Dibanding 2018
Pada Selasa, 7 Januari 2020 pesawat CN 295 dan Casa 212-200 milik TNI itu melakukan 4 sorti penyemaian awan dengan cakupan wilayah Barat Daya dan Barat Laut.
Total bahan sorti dan NaCl yang dilakukan untuk penyemaian mencapai 56,4 ton dan berhasil diturunkan di wilayah Barat Laut dan Barat Daya Jabodetabek.
Penerapan TMC ini sendiri bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman serta jauh dari pemukiman penduduk.
Atau bahkan sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti wilayah Selat Sunda atau Laut Jawa.
Baca Juga: Tumbuh di Atas 5 Persen, Perekonomian Indonesia Tahun 2019 Meningkat Dibanding 2018
Faktor utama yang harus dipantau saat berjalannya operasi TMC ini yakni adalah pertumbuhan awan.
Sebabnya, untuk bantu pengamatan cuaca dan kondisi awan, BPPT bekerja sama juga dengan BMKG untuk menganalisis data cuaca yang tersedia dari radar Stasiun Meteorologi Cengkareng.
Mengenai peringatan cuaca, masyarakat diinbau untuk tidak panik dan terus mengecek perkembangan curah hujan lewat instansi resmi terkait.***
