Blak-blakan Terkait Penyingkirannya dari KPK, Novel Baswedan: Stigma yang Terlalu Jahat

- 10 Desember 2021, 12:59 WIB
Novel Baswedan merasa stigma yang muncul atas tak lulusnya dari TWK menjadi pertanyaan anak dan keluarga.
Novel Baswedan merasa stigma yang muncul atas tak lulusnya dari TWK menjadi pertanyaan anak dan keluarga. /YouTube.com/Karni Ilyas Club

PR TASIKMALAYA - Novel Baswedan kerap mendapat sorotan lantaran pernah menjadi penyidik di KPK.

Sorotan kembali diberikan oleh masyarakat kepada Novel Baswedan karena harus keluar dari KPK lantaran tak lulus TWK atau Tes Wawasan Kebangsaan.

Novel Baswedan pun bercerita bahwa dirinya merasa stigma yang diberikan saat dirinya keluar dari KPK terlalu jahat.

Pasalnya Novel Baswedan merasa bahwa dirinya dianggap sebagai sosok yang radikal dan tidak pancasilais.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Asa Video Gunung Semeru Sesaat Sebelum Meletus?

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club yang dibagikan pada 9 Desember 2021, Novel Baswedan pun menceritakan bagaimana stigma yang diterimanya setelah keluar dari KPK.

"Ternyata pada saat kami diberhentikan pun, itu keluarkan SKnya yang seperti membuat stigma," ujarnya.

"Dari situ jelas bisa dibaca, seolah-olah kami orang yang radikal, orang-orang yang tidak pancasilais dan lain-lain," sambungnya.

Baca Juga: Polri Lantik Novel Baswedan CS Jadi ASN, Kelompok Milenial: Kabar Gembira

Novel Baswedan pun membantah stigma tersebut lantaran merasa bahwa dirinya selama ini telah memberikan hidupnya untuk membela negara.

"Saya kira semua tidak benar, tugas kami sehari-hari membela negara," jelasnya.

"Bela kepentingan negara melawan koruptor, yang itu pengkhianat negara," sambungnya.

Baca Juga: Termasuk Pangeran Charles, Ini Daftar Penerus Takhta Kerajaan di Eropa, Ada yang Baru Berusia 16 Tahun

Bahkan Novel Baswedan mengaku bahwa dirinya masih terus mengingat kata-kata yang diterimanya.

"Bahkan pimpinan KPK, saya masih ingat sekali. Mengatakan bahwa kami labelnya merah, tidak bisa dibina," ungkapnya.

"Pak Karni, bayangkan coba. Saya dan kawan-kawan ini adalah orang yang punya keluarga, bahkan banyak diantara kami sudah punya anak," sambungnya.

Baca Juga: 4 Level Gunung Berapi Sebelum Terjadi Erupsi, Wajib Tahu Demi Tanggap Bencana!

Novel Baswedan menerangkan bahwa anak-anak pun menanyakan mengapa dirinya serta orang-orang yang tak lulus TWK tersebut keluar dari KPK.

"Bahkan banyak diantara kami juga, anak-anaknya sudah besar-besar," ujarnya.

"Dan ketika anak-anak kami bertanya, kenapa kok bapak atau ibu, kawan kami yang perempuan. Kok dinyatakan tidak lulus TWK," sambungnya.

Baca Juga: Menyesal Usai Memecat 900 Karyawan Lewat Zoom, CEO Ini Ungkapkan Permintaan Maaf: Saya Gagal...

Hal tersebut membuat Novel Baswedan merasa bahwa stigma yang diberikan atas tak lulusnya TWK tersebut sangat jahat.

"Apakah karena akademisi bermasalah? atau karena memang bermasalah secara bernegara? atau tidak pancasilais dan lain-lain," ungkapnya.

"Saya kira ini kan, stigma yang terlalu jahat dan saya kira itu sangat mengganggu," pungkasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah