"Jadi yang pertama, terjadi pada dini hari pukul 00.30," jelasnya.
"Kemudian setelah subuh pukul 5, itu juga ada awan panas guguran," sambungnya.
Dijelaskan oleh Eko Budi Lelono bahwa awan panas guguran pun kembali muncul dari Gunung Semeru pada pagi hari tadi.
"Kemudian yang ketiga, tadi pagi pukul 10 lebih sedikit," ungkapnya.
Baca Juga: Update BNPB soal Gunung Semeru: 15 Warga Meninggal Dunia dan 27 Lainnya Hilang
"Itu juga ada awan panas guguran," sambungnya.
Menurut Eko Budi Lelono, Gunung Semeru memang kerap mengeluarkan awan panas guguran setiap mengalami erupsi.
"Dari record kami, normal saja," ujarnya.
"Seperti yang sebelum-sebelumnya," sambungnya.
Baca Juga: Ustaz Zacky Mirza Ungkap Firasat Sebelum Kecelakaan: Sampe Harus Mual-mual