Erupsi Gunung Semeru Masih Level 2, PVMBG Badan Geologi Ingatkan Potensi Bahaya Batu Pijar

- 5 Desember 2021, 16:02 WIB
PVMBG Badan Geologi mengingatkan adanya potensi bahaya batu pijar meski erupsi Gunung Semeru masih level 2.*
PVMBG Badan Geologi mengingatkan adanya potensi bahaya batu pijar meski erupsi Gunung Semeru masih level 2.* /Foto: ANTARA/Zabur Karuru

PR TASIKMALAYA - Gunung Semeru yang terletak di antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, meletus pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Terkait hal ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menyebut bahwa terdapat potensi bahaya dari erupsi Gunung Semeru.

Walaupun demikian, hingga hari ini, 5 Desember 2021, status Gunung Semeru masih pada Level 2 atau waspada.

Adanya risiko bahaya erupsi ini seperti yang diungkapkan oleh Kepala PVMBG Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Andiani.

Baca Juga: Sujiwo Tejo Beri Masukan Menohok untuk Humas Polri Soal Kasus Novia Widyasari: Belajar Bahasa

Dalam konferensi pers pada Minggu, 5 Desember 2021, Andiani menerangkan bahwa ancaman bahaya itu ialah lemparan batu pijar di wilayah puncak.

Namun, material lontaran dengan ukuran abu itu bisa tersebar lebih jauh sesuai kecepatan dan arah angin, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

"Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan," kata Andiani.

Ia juga mengungkapkan bahwa ancaman ini bisa datang dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

Baca Juga: Pangeran William Mengaku Memiliki Pengalaman Paling Traumatis Sepanjang Hidupnya, Apa Itu?

"Jika terjadi hujan dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak," terangnya.

Andiani menjelaskan bahwa dari pengamatan visual, terlihat masih adanya guguran dan awan panas guguran yang disebabkan oleh ketidakseimbangan endapan lidah lava.

Sementara itu, aktivitas yang berlangsung pada 1 dan 4 Desember merupakan erupsi sekunder atau aktivitas permukaan.

Andiani menuturkan, dari kegempaan tidak terlihat adanya kenaikkan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan.

Baca Juga: Nagita Slavina Sebut Raffi Ahmad Tak Berani Gendong Rayyanza hingga Rafathar Gengsi Sama Sule

Kemudian, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, juga potensi ancaman bahaya, aktivitas Gunung Semeru masih berada dalam Level II (waspada).

Dengan status ini, pihak PVMBG meminta agar masyarakat, pengunjung, serta wisatawan tidak berada dalam radius 1 Km dari kawah Gunung Semeru.

Selain itu juga supaya tidak beraktivitas dalam jarak 5 Km dari arah bukaan kawah di sektor selatan tenggara.

Andiani menerangkan bahwa masyarakat harus mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Baca Juga: Tim SAR Cari Korban Gunung Semeru, Data Sementara 13 Meninggal dan 41 Terluka

"Terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat," tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x