Network
PR TASIKMALAYA - Ahok selaku Presiden Komisaris Utama Pertamina menerangkan bahwa banyak hal yang membuatnya marah.
Kemarahan dari Ahok lantaran Pertamina terungkap telah merugikan BUMN.
Ahok menduga bahwa adanya oknum dari BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan yang bekerja sama atas kerugian, salah satunya Pertamina yang dia anggap rugikan BUMN.
Ahok menjelaskan bahwa dirinya bahkan merasa tidak takut bila harus melakukan seminar secara terbuka, salah satunya soal Pertamina yang dinilai rugikan BUMN.
Baca Juga: Militer Sudan Bebaskan Perdana Menteri, Protes Terus Berlanjut
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Panggil Saya BTP yang dibagikan pada 20 November 2021, pria dengan nama asli Basuki Tjahaja Purnama ini menjelaskan bagaimana Pertamina telah merugikan BUMN.
"Banyak kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN juga," ujarnya.
"Termasuk Pertamina," sambungnya.
Baca Juga: Tom Liwafa Tanggapi soal Isu Perebutan Hak Asuh Gala Sky: Ngga Lebih dari ...
Ahok menerangkan bahwa ternyata kontrak-kontrak yang dibuat justru malah merugikan orang lain.
"Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi ini," jelasnya.
"Kenapa kontrak-kontrak kurang menguntungkan pihak lain," sambungnya.
Ahok pun menduga bahwa pihak BPK memiliki oknum yang tak menelisik secara benar akan kerugian yang terjadi di Pertamina.
"Tapi mungkin Anda terlindungi oleh oknum BPK kali," ungkapnya.
"Nggak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar mungkin," sambungnya.
Diakui oleh Ahok bahwa dirinya sudah sangat kenyang berurusan dengan BPK, termasuk adiknya yang kini menjadi bupati pun pernah merasakannya.
"Tapi kalau saya, pasti Anda proses. Saya sudah kenyang nih sama oknum BPK," ujarnya.
"Termasuk adik saya, bupati. Kita sudah pernah ngalamin," sambungnya.
Baca Juga: Tifatul Sembiring Sentil Utang Garuda yang Membengkak hingga Rp140 Triliun: Udah, Realistis Saja
Bahkan Ahok berani melakukan seminar agar terungkap kasus-kasus yang bisa merugikan negara.
"Saya bilang, kalau mau ayo kita seminar. Kita buka," pungkas Ahok.***
