Sri Mulyani Ungkap Anggaran Belanja Negara Capai RP2.058 Triliun hingga Oktober: Kami Coba Kendalikan

- 18 November 2021, 08:40 WIB
Sri Mulyani ungkap pemerintah akan mengendalikan soal anggaran Belanja Negara yang hingga Oktiber 2021 ini mencapai angka Rp2.058 Triliun.
Sri Mulyani ungkap pemerintah akan mengendalikan soal anggaran Belanja Negara yang hingga Oktiber 2021 ini mencapai angka Rp2.058 Triliun. //dok. Sekretariat Kabinet RI

PR TASIKMALAYA - Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan baru saja mengungkapkan beberapa hal penting mengenai pengeluaran atau anggaran Belanja Negara per-Oktober 2021.

Diketahui, Sri Mulyani menyebutkan kalau banyak kebutuhan Belanja Negara yang harus dipenuhi sehingga adanya kenaikan pengeluaran sampai bulan Oktober 2021.

Sri Mulyani menekankan kalau pengeluaran anggaran Belanja Negara tahun ini mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2020.

Baca Juga: Dibintangi Joy Red Vvelvet, Ahn Eun Jin, dan Kim Kyung Nam, Drakor 'Just One Person' Adakan Pembacaan Naskah

Melambungnya kebutuhan anggaran Belanja Negara tahun ini disebut Sri Mulyani sesuai dengan kebutuhan Covid-19 yang penting.

Realisasi belanja negara pada Januari sampai Oktober ini mencapai Rp2.058,9 triliun dan tumbuh 0,8 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp2.041,8 triliun.

“Belanja coba kami kendalikan tanpa mengorbankan kebutuhan Covid-19 yang masih sangat penting,” ucap Sri Mulyani pada Selasa, 16 November 2021 yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Begini Kronologi Kasus Mafia Tanah Ibunda Nirina Zubir hingga Disebut Merugi Rp17 Miliar

Berdasarkan data realisasi belanja negara senilai Rp2.058,9 triliun itu sudah mencapai 74,9 persen dari target APBN yang sebesar Rp2.750 triliun.

Perlu diketahui kalau belanja negara meliputi kebutuhan pemerintah pusat Rp1.416,2 triliun dengan adanya penambahan 5,4 persen dari year-on-year (yoy).

Selain itu, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp642,5 triliun dimana ini terkontraksi sebesar 7,9 persen.

Baca Juga: Begini Kronologi Kasus Mafia Tanah Ibunda Nirina Zubir hingga Disebut Merugi Rp17 Miliar

Berdasarkan data kebutuhan belanja pemerintah pusat tersebut sudah mencapai 72,5 persen dan TKDD yang sudah mencapai 80,8 persen.

Sri Mulyani mengungkapkan kenaikan tersebut dari tahun sebelumnya karena masih ada belanja kesehatan yang nilainya tinggi.

“Ada belanja kesehatan masih sangat tinggi, bahkan melonjak dan belanja bantuan sosial masih kami pertahankan cukup tinggi sehingga pemulihan ekonomi bisa berjalan,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Waspada Gejala Kolesterol Tinggi, Cek Perubahan yang Terjadi pada Mata Berikut Ini

Meski mengalami kenaikan angka belanja negara, Menteri Keuangan juga memaparkan kalau adanya kenaikan pendapatan negara.

Dikutip dari sumber yang sama, Sri Mulyani memastikan pendapatan negara melonjak hingga 18,2 persen.

“APBN mulai pulih yang terlihat dari sisi pendapatan negara kita pulih dari tahun lalu yang terkontraksi 15,3 persen yoy dan sekarang tumbuh dua digit,” ujar Sri Mulyani.

Terkait pemaparan Sri Mulyani, Realisasi pendapatan negara tersebut diketahui telah mencapai 86,6 persen dari target yakni Rp1.159,4 triliun yakni tumbuh 17 persen dari yoy.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x