Network
PR TASIKMALAYA - Rocky Gerung kembali sentil perihal kebijakan PCR yang berubah-ubah.
Rocky Gerung juga melayangkan kritiknya kepada Luhut Binsar Pandjaitan dan juga Erick Thohir.
Selain itu, Rocky Gerung juga mengungkapkan dengan gaya satirenya bahwa kebijakan harus berubah-ubah berdasarkan kalkulasi kesehatan.
Baca Juga: Hingga Lempar Spanduk, Dedi Mulyadi Marah Besar: Usaha Boleh, Tapi Enggak Kayak Gini!
"Ya ini sebetulnya kebijakan itu harus diubah-ubah berdasarkan kalkulasi kesehatan yaitu kesehatan bisnis para importir," tutur Rocky Gerung dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 9 November 2021.
menurutnya, kita membayangkan bagaimana stok yang sudah dipesan dan ada juga yang sudah dibayar yang baru mau masuk bulan-bulan ini.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi pernah mengatakan bahwa covid akan sampai bulan Desember.
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Buah Alkali, Baik untuk Mata, Otak, hingga Pencernaan!
"Masalahnya presiden Jokowi bilang bahwa ini Covid 19 bisa sampai bulan Desember terus sampai 2024," sambungnya.
Sehingga dengan demikian Rocky Gerung menilai bahwa ada persiapan politik untuk menyambut Covid 19.
"Jadi memang ada persiapan politik untuk menyambut Covid sehingga harus diparalelkan dengan jumlah ketersediaan alat itu," ujarnya.
Baca Juga: Salah Satunya Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Inilah 3 Manfaat dari Tidur Siang untuk Kesehatan
Rocky Gerung juga menyampaikan, bahwa dirinya sedang membayangkan orang kabinet gelisah karena para jurnalis sedang mengintai mereka.
"Jadi saya bisa bayangkan bahwa orang-orang kabinet ini lagi gusar karena seluruh Jurnalis mengintai mereka," ucapnya.
Padahal menurutnya, gudang mereka disiapkan untuk menampung impor yang memang dibayar duluan.
"Stok harus dihabiskan karena tidak mungkin dibagi-bagikan gratis itu juga rugi pembisnisnya," ungkapnya.
Menurut Rocky Gerung paradoksnya Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir mengatakan demi sosial namun menurutnya jika untuk sosial tidak perlu panik.
"Jadi ini paradoksnya Pak Luhut Erick Thohir dan segala macam bilang ini demi kesosialan kalau kesosialan tidak perlu panik," ujar Rocky Gerung.***
