PR TASIKMALAYA - Sebanyak 29 ekonom memperkirakan tingkat suku bunga akan tetap stabil pada akhir pertemuan kebijakan Bank Indonesia pada 18-19 Oktober, menurut jejak pendapat Reuters.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga stabil minggu depan, untuk meningkatkan perekonomian karena aktivitas yang sempat terhenti oleh Covid-19, yang baru-baru ini melanda.
Sejak awal pandemi, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan tujuh hari reverse repurchase, sebesar 150 basis poin ke rekor terendah 3,50 persen dan menyuntikan likuiditas senilai lebih dari USD57 miliar.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Beri Saran Agar Tidak Melakukan Hal Ini Saat Dzikir
“Selama inflasi melemah dan mata uang tetap stabil secara luas, maka mereka senang menjaga kebijakan moneter, mendukung untuk mencoba dan mendorong pemulihan,” kata Gareth Leather, ekonom senior Asia, di Capital Economics.
Perkiraan median dari jejak pendapat yang dilakukan selama seminggu terakhir, memperkirakan suku bunga akan tetap pada 3,50 persen saat ini hingga kuartal ketiga di tahun depan, meningkat 50 basis poin pada kuartal terakhir menjadi 4,00 persen pada tahun 2022.
Inflasi pada 1,6 persen pada September, telah bertahan di bawah kisaran target bank sentral sebanyak 2 persen hingga 4 persen sejak pertengahan 2020 dan diperkirakan akan tetap tenang di tahun ini.
Baca Juga: Findi Lampung Sajikan Drama Pertengkaran dengan Fildan DA di Bintang Pantura 6
Tetapi terlihat meningkat pada tahun depan, menjadi 2,9 persen dan kemudian 3,0 persen pada tahun 2023.