PR TASIKMALAYA – Politisi Fadli Zon baru-baru ini mengomentari video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat viral di sosial media soal obat terapi Covid-19.
Dalam video yang dikomentari oleh Fadli Zon terlihat Jokowi tidak menemukan beberapa obat yang digunakan dalam terapi Covid-19.
Menanggapi kelangkaan obat terapi Covid-19, Fadli Zon mengungkapkan jika pemerintah telah gagal menyediakan obat atau vitamin yang dibutuhkan oleh rakyat.
Baca Juga: Doakan Pandemi Covid-19 Segera Usai, Susi Pudjiastuti Ingin Kembali Terbangkan Susi Air
Pendapat tersebut disampaikan oleh Fadli Zon dalam cuitan kaun Twitter @fadlizon pada Minggu, 25 Juli 2021.
“Pemerintah khususnya instansi/Lembaga terkait gagal sediakan obat/vitamin yang diperlukan rakyat,” tulis Fadli Zon seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @fadlizon.
Bahkan, secara tegas anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) RI itu mengatakan jika di negara lain, Menteri Kesehatan pasti mundur dari jabatanya.
Baca Juga: Beri Saran untuk Pasien Covid-19, dr. Faheem Younus: Akhiri Isolasi Setelah 10 Hari
“Kalau di negara lain Menteri Kesehatannya sudah mundur/dipecat,” ungkap Fadli Zon.
Bukan hanya itu saja, dengan beredarnya video Jokowi yang blusukan untuk menanyakan ketersediaan obat terapi Covid-19.
Maka menurut Fadli Zon, Jokowi telah menyaksikan sendiri bahwa obat tersebut tengah langka di pasaran.
“Artinya presiden sendiri telah membuktikan obat antivirus yang dibutuhkan rakyat ternyata tidak ada di pasaran atau di apotek,” tutur Fadli Zon.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu beredar video Presiden Jokowi mendatangi salah satu apotek di daerah Bogor.
Tanpa penjagaan yang ketat Jokowi berniat ingin menanyakan langsung ketersedian obat terapi Covid-19.
Dalam video itu terlihat ada salah satu petugas apotek yang menjelaskan bahwa obat yang ditanyakan oleh Jokowi telah langka di pasaran.
Akibat tersebarnya video tersebut, banyak pihak yang menanggapi perihal kelangkaan obat terapi Covid-19 itu.
Bahkan, salah satu dokter ada yang menanyakan jika sebenernya obat tersebut tidak perlu dikonsumsi oleh pasien Covid-19 namun, kenapa terjadi kelangkaan.***