Kedua, hal ini pun selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag sebelumnya.
Pada tahun ini kata Menteri Agama, rukyah dilaksanakan Kemenag pada 88 titik di Indonesia.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Adanya Gelombang Tinggi hingga 6 Meter yang Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini
“Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal bekerja di bawah sumpah, mulai dari provinsi Aceh hingga Papua,” ujar dia.
Pada 88 titik tersebut jelas dia, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal. Sehingga dalam siang isbat disepakti untuk mengistikmalkan atau dengan kata lain menyempurnakan bulan Ramadan menjadi 30 hari.
Sehingga tanggal 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021.
“Jadi, Rabu besok umat Islam di Indonesia masih akan menjalani ibadah puasa Ramadhan. Selanjutnya malam Kamis akan takbiran menyambut Idulfitri,” ucap dia.
Sementara itu, pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementrian Agama Cecep Nurwendaya menegaskan, tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1442 H yang bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Selasa, 11 Mei 2021.
“Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,6 sampai dengan minus 4,4 derajat,” kata dia.