PR TASIKMALAYA - Pelantikan Menteri Baru digelar hari ini di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 28 April 2021.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek).
Selain Nadiem Makarim, ada Bahlil Lahadalia yang dilantik sebagai Menteri Investasi.
Baca Juga: Jadi Asisten Kepercayaan Andre Taulany, Tono Ungkap Kelakuan Bos yang Membuatnya Kesal
Perubahan moratorium nama kementerian oleh Presiden Jokowi didasari karena mengupayakan perbaikan mutu pendidikan dan pengembangan riset yang berkelanjutan.
Moratorium itu tertuang pada Keputusan Presiden RI No. 72 B Tahun 2021 tentang pembentukan dan pengubahan kementerian.
Dalam kesempatan itu Nadiem Makarim membagikan proses pelantikan dirinya sebagai Mendikbud-Ristek.
Baca Juga: Terbaru! Kode Redeem PUBG 29 April 2021, Segera Klaim Karena Terbatas
Nadiem Makarim mengunggah momen bersejarah itu melalui akun Instagram pribadinya dengan caption yang bersahaja.
"Suatu kehormatan yang sangat luar biasa bagi saya hari ini atas amanah yang diberikan Bapak Presiden," tulisnya dkutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @nadiemmakarim.
Nadiem Makarim mengaku sangat antusias diberikan amanah untuk memimpin instansi dengan ruang lingkup yang lebih luas.
Menurutnya, bidang riset dan teknologi sangat akrab dengannya sebelum menjadi seorang menteri.
Nadiem Makarim mengaku optimis untuk bisa mensinergiskan sebuah karya dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dia pun mengajak untuk bergerak bersama demi mewujudkan program Merdeka Belajar.
Baca Juga: Pentingnya anak Belajar Berpuasa. Dokter Spesialis Anak: untuk Hidup Disiplin dan Hidup Sehat
Hal itu ditujukan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dibidangnya agar Indonesia semakin maju.
Nadiem Makarim sebelum menjadi seorang menteri merupakan founder dari aplikasi karya anak bangsa yaitu Gojek.
Saat ini diketahui bahwa Gojek dan Tokopedia meleburkan sahamnya untuk dapat melantai di Bursa Efek Jakarta.***