Dalam pantun tersebut Teddy Gusnaidi secara jelas menyindir KPK yang tidak kunjung memeriksa pemerintahan di DKI.
Sedangkan potensi dan hasil temuan BPK yang menunjukan banyak kejanggalan dan ketidaktransparan soal anggaran.
Termasuk soal aliran dana penyelenggaraan Formula E di Jakarta yang tidak kunjung terselenggara.
Korupsi lahan rumah DP 0 persen yang terbukti telah adanya tersangka dalam kasus tersebut.
Sehingga balasan pantun ini merupakan bentuk kekecewaan dari Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: Bertemu Ibu Kandung Betrand Peto, Ruben Onsu: Saya Hajar Anak Saya!
Teddy Gusnaidi yang merasa heran dengan sikap KPK terhadap DKI.
Sebelumnya KPK menulis pantun dalam akun Twitter @KPK_RI pada Jumat, 16 April 2021, sebagai berikut: