Bahas Hubungan Bilateral Indonesia dan Jerman, Jokowi: Saya Menawarkan Kawasan Industri Khusus Jerman

- 14 April 2021, 16:55 WIB
Presiden Jokowi Membahas Hubungan BIlateral dengan Jerman.
Presiden Jokowi Membahas Hubungan BIlateral dengan Jerman. /setkab.go.id

Secara terbuka, kedua pimpinan tertinggi negara masing-masing membahas hubungan bilateral Indonesia-Jerman di bidang kesehatan, ekonomi, dan perubahan iklim. Tidak lupa kedua pemimpin menyinggung tentang isu regional Asia Tenggara, yakni Myanmar.

Khusus di bidang kesehatan, baik Jokowi maupun Angela Merkel membahas tentang isu penanganan pandemi Covid-19 di masing-masing negara.

Baca Juga: Singkirkan Bayern Muenchen, PSG Melenggang ke Semifinal Liga Champions Eropa Musim Ini

Kedua pemimpin memiliki kekhawatiran sama mengenai nasionalisme vaksin yang akan menghambat distribusi vaksin Covid-19 secara merata di dunia.

Jokowi menyatakan kasus positif Covid-19 di Indonesia terus membaik. Hal ini dikarenakan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta kebijakan PPKM hingga ke tingkat desa atau kelurahan.

"Di bulan Januari, angka positif Indonesia sempat mencapai lebih dari 14 ribu dalam satu hari. Sementara dua minggu ini, angka positif berkisar 4-5 ribu per hari," kata Jokowi.

Baca Juga: BMKG Jelaskan Soal Gempa 5,1 Magnitudo di Kabupaten Sukabumi: Merupakan Gempa Bumi Dangkal

Jokowi menjelaskan kepada Angela Merkel bahwa vaksinasi di Indonesia sudah mulai berjalan. Dimulai dengan penggunaan vaksin Sinovac, berlanjut ke vaksin AstraZeneca.

Di bidang ekonomi, Angela Merkel melihat potensi yang dimiliki Indonesia akan sangat membantu terhadap perekonomian Jerman.

"Indonesia baru saja mengeluarkan Undang-Undang Cipta Kerja yang akan dapat mendukung kerja sama di bidang investasi," ujar Jokowi.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah