"Mahal dan tidak terintegrasi," tambahnya.
Henry Subiakto juga menyinggung soal sistem birokrasi yang berbeda antarlembaga yang kerap menjadikan penghambat.
Baca Juga: Dul Jaelani Ingat Dosa saat Ramadhan: Minta Ampun, Banyak-banyak Istigfar!
"Tiap otoritas, kementerian, lembaga, dan daerah bikin sistem-sistem sendiri dengan pakar yang berbeda-beda," kata Henry Subiakto.
Sistem yang berbeda itu, disertai keharusan masyarakat ikut dalam banyak sistem tersebut.
Henry Subiakto menyayangkan jika publik pada akhirnya harus mengikuti banyak sistem.
Baca Juga: Soroti Tokoh Nasional Sedia Divaksin Nusantara, Teddy Gusnaidi: Ada Alasan Kuat dan Ilmiah
Bahkan salah satu warganet dengan akun twitter @nadrpalupi seolah membuktikan bahwa hambatan besarnya pada penyelenggara pemerintahan.
"Tuh kan, salah satu hambatan besar. Sumber masalah adalah di penyelenggra pemerintahan, birokrat," ujar akun @nadrpalupi.
Problem utama bangsa ini bkn ketinggalan teknologi, tp lbh pd kuatnya egosentrisme yg membuat sistem teknologi jd tdk efisien, mahal, & tdk terintegrasi. Tiap otoritas, kementrian, lembaga & daerah bikin sistem2 sendiri2 dg pakar yg berbeda2. Publik hrs ngikuti bnyk sistem ????— Henry Subiakto (@henrysubiakto) April 14, 2021