“Kita tidak boleh membenci non Muslim, kita satu negara yang dibingkai dengan ukhuwah Islamiyah,” kata Cholil Nafis.
Baca Juga: Kontroversi PT Pelni Mencap Ustad Radikal, Irma Chaniago: Fitnah, Jangan Digoreng Harus Tabayyun
Ketiga, metodenya cara penyampaian agama dan narasi keagamaan.
“Jangan sampai menimbulkan kegaduhan,” ujar Cholil Nafis.
Cholil Nafis menambahkan, orang yang baru saja berdakwah tentu saja membutuhkan pemahaman keagamaan yang komprehensif tentang Indonesia.
Baca Juga: Atta Halilintar Belajar Cara Bertahan di Industri Hiburan ke Sule, Ternyata Ini Kuncinya!
Karena banyak juga profesor atau doktor dari luar, tetapi tidak memahami NKRI.
“Ketika dia berdakwah, tastenya berbeda. Kadang-kadang menyampaikan kebaikan, tetapi yang timbul adalah kontroversi di masyarakat,” pungkasnya.***