PR TASIKMALAYA- Kabar terkait pencopotan pejabat PT Pelni lantaran diduga menggelar Kajian Ramadhan, turut disoroti oleh Ketua Badan kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon.
Dalam keterangannya, Fadli Zon menuturan bahwa insiden pencopotan pejabat PT Pelni akibat menggelar Kajian Ramadhan itu terjadi, salah satunya dikarenakan para pejabat BUMN diisi oleh orang-orang yang tidak profesional.
Tanggapan terkait dicopotnya pejabat PT Pelni akibat imbas gelar Kajian Ramadhan itu, disampaikan Fadli Zon pada Sabtu, 10 April 2021, melalui cuitan yang diunggah di akun media sosial twitter miliknya.
Baca Juga: Sebut Mencegah Penularan Covid-19 Wajib, Ma'ruf Amin: Mudik Lebaran Sunah
Seperti diketaaui, pejabat PT Pelni dikabarkan dicopot dari jabatannya karena merencanakan kajian Ramadhan atas nama perusahaan tanpa izin direksinya.
Kabar itu datang langsung dari Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto melalui akun twitter pribadinya.
Sebagaimana diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Pejabat PT Pelni Dicopot Gegara Kajian Ramadhan, Fadli Zon: Ini Akibat BUMN Diisi Orang tak Profesional!", hal itu sontak menuai banyak perhatian termasuk Fadli Zon.
Baca Juga: Meski Bermain dengan 10 Pemain, Leeds United Mampu Menaklukan Manchester City
"Ini salah satu akibat kalau BUMN diisi orang-orang tidak profesional," ujar Fadli Zon sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Kemudian, menurut Fadli Zon, pencopotan pejabat di PT Pelni itu akibat dari BUMN diisi orang yang sekadar balas jasa sebagai relawan atau pendukung saat Pemilihan Presiden (Pilpres).
Ini salah satu akibat kalau BUMN diisi org2 tdk profesional atau sekedar balas jasa sbg relawan/pendukung pilpres. Parasit. https://t.co/t968LV9xyr— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 10, 2021
"Atau sekadar balas jasa sebagai relawan/pendukung Pilpres. Parasit," kata Fadli Zon mengakhiri cuitannya.
Baca Juga: Kalahkan Aston Villa, Liverpool Akhirnya Bisa Meraih Kemenangan di Anfield
Sebelumnya, kebijakan direksi dari salah satu BUMN itu mencopot pejabatnya disampaikan langsung oleh Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto.
Melalui akun Twitter pribadinya @kangdede78, Dede Budhyarto menuturkan apabila pihak panitia yang menggelar acara kajian Ramadhan di lingkungan PT Pelni resmi dibatalkan.
"Sehubungan flyer info penceramah dalam kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dari Badan Dakwah Pelni yang sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada izin dari Direksi. Oleh sebab itu, kegiatan tersebut dibatalkan," katanya.
Sehubungan flyer info penceramah dlm kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dr Badan Dakwah Pelni yg sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa:
Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi.
Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN. https://t.co/6d3S5sQK2A— Dede Budhyarto (@kangdede78) April 8, 2021
Dalam cuitan lainnya, Komisaris Independen PT Pelni itu mengatakan bahwa telah mencopot pejabat yang menjadi panitia acara kajian Ramadhan sembari menyinggung soal radikalisme.
"Selain itu, pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah dicopot," ujarnya.
Dede Budhyarto menegaskan pencopotan itu sekaligus memberikan warning kepada seluruh BUMN untuk tidak segan mencopot pegawai yang terlibat radikalisme.
"Ini pelajaran sekaligus warning kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot atau memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikitpun. BERANGUS," kata Dede Budhyarto.***(Ramadhan Dwi Waluya/Depok.Pikiran-Rakyat.com)