Network
PR TASIKMALAYA- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini menyampaikan informasi terkait waktu pengamatan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1442 H.
Sebagai institusi pemerintah berdasarkan UU No 31 Tahun 2009, BMKG memiliki tugas dan fungsi yang salah satunya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk penentuan awal bulan Ramadhan 1442 H.
Untuk itu, menjelang Sidang Isbat penentu awal Ramadhan 1442 H yang akan digelar pada Senin, 12 April 2021, BMKG pun merilis informasi terkait waktu dan tempat pemantaun hilal di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Waduh! Aurel Hermansyah Pakai Celana Atta Halilintar Saat Honeymoon di Bali
Perlu diketahui, untuk menentukan waktu pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan diperlukan pemantauan hilal.
Jika hilal telah dapat terlihat oleh lembaga berwenang, maka umat muslim dinyatakan sudah bisa mengetahui awal Ramadhan.
Sebagaiaman diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "BMKG Sampaikan Informasi Pengamatan Hilal Penentuan 1 Ramadhan 1442 H/2021 M", berikut informasi waktu dan tempat pemantauan hilal yang diterbitkan BMKG.
Baca Juga: Tertimbun Reruntuhan Rumah Akibat Gempa Malang, Tiga Warga Lumajang Ditemukan Tewas
Ijtimak awal Ramadhan 1442 H terjadi pada Senin, 12 April 2021 M, pukul 09.30.44 WIB atau 10.30.44 WITA atau 11.30.44 WIT.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi (ijtimak) terjadi sebelum Matahari terbenam.
Pada 12 April 2021, Matahari Terbenam paling awal di Merauke (Papua) pukul 17.37.16 WIT dan paling akhir pukul 18.46.31 WIB di Sabang (Aceh) dengan tinggi hilal berkisar antara 2,62 derajat di Jayapura (Papua) sampai dengan 3,66 derajat di Tuapejat, Mentawai (Sumatera Barat).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 11 April 2021 : Cancer Hindari Sikap Keras Kepala dan Virgo Teruslah Berjuang!
Sementara itu, untuk waktu terbenam matahari di Cikelet adalah pukul 17.48.54 WIB dengan tinggi hilal sebesar 3⁰ 12’ 56”.
Elongasi berkisar antara 3,83 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan 4,77 derajat di Sabang (Aceh), sementara wilayah Cikelet, Garut memiliki nilai Elongasi sebesar 4⁰ 23’ 37”.
Usia bulan berkisar antara 6,11 jam di Merauke (Papua) sampai dengan 9,26 jam di Sabang (Aceh) dengan Kecerlangan Bulan (FIB) berkisar antara 0,11 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,17 persen di Sabang (Aceh).
Baca Juga: Kalahkan Aston Villa, Liverpool Akhirnya Bisa Meraih Kemenangan di Anfield
Sementara itu, usia bulan di wilayah Cikelet, Garut adalah 8 jam 18 menit 10 detik dengan FIB sebesar 0,15 persen
Mekanisme pengamatan/rukyat Hilal penentu awal Hijriyah oleh BMKG dengan memanfaatkan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.
Memasuki bulan Ramadhan 1442 H (2021 M), BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada 12 April 2021 di 26 lokasi di Indonesia, yaitu Banda Aceh; Medan; Deli Serdang; Padang; Bengkulu.
Selanjutnya, Tangerang; Jakarta; Garut, Kebumen; Yogyakarta; Malang; Denpasar; Mataram; Waingapu; Kupang; Alor; Balikpapan; Makassar; Gowa; Palu; Manado; Kendari; Ternate; Ambon; Sorong; dan Jayapura.
Untuk mengetahui hal tersebut, masyarakat luas dapat ikut melihat Hilal penentu awal Ramadhan 1442 H pada Senin sore hingga petang, 12 April 2021, secara langsung (live streaming) dengan mengakses laman BMKG https://media.bmkg.go.id/pengamatan-hilal.bmkg
Untuk mengawali bulan Ramadhan 1442 H/2021 M, umat Islam diminta untuk menunggu hasil keputusan Sidang Isbat yang akan diumumkan pada 12 April 2021 malam.***(Mutia Yuantisya/Pikiran-Rakyat.com)
