Biaya Pembangunan Tugu Sepeda Rp800 Juta, Gus Nadir: Lebih Baik Digunakan untuk Program yang Bermanfaat

- 9 April 2021, 20:34 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir turut menyoroti biaya pembangunan Tugu Sepeda di Jakarta yang menelan anggaran Rp800 juta.*
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir turut menyoroti biaya pembangunan Tugu Sepeda di Jakarta yang menelan anggaran Rp800 juta.* /Instagram/@nadirsyahhosen_official.

PR TASIKMALAYA- Pembangunan Tugu Sepeda oleh Pemprov Jakarta yang menelan anggaran hingga ratusan juta, turut dikritik oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir.

Melalui cuitan yang diunggah di akun media sosial Twitter miliknya, Gus Nadir menuturkan bahwa sudah bukan zamannya lagi melakukan pemborosan uang hanya untuk pembangunan monumen ini itu, seperti pembangunan Tugu Sepeda di di Jalan Sudirman Jakarta tersebut.

Diketahui, tanggapan Gus Nadir tersebut sebagai balasan atas pernyataan Profesor Emil Salim sebelumnya yang juga mengkritik biaya pembangunan Tugu Sepeda di Jakarta itu.

Baca Juga: Razman Nasution Sebut Nazaruddin di Kubu KLB untuk Balas Dendam, Ricky Kurniawan: Kumpulan Jiwa yang Tersesat

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa biaya pembangunan tugu tersebut ditaksir menelan biaya hingga Rp800 juta.

Dituturkan Ahmad Riza Patria keberadaan tugu itu selain untuk memperindah Ibu Kota, hal ini juga sebagai bentuk dukungan kepada seniman untuk meningkatkan inovasinya.

Terkait hal itu, sebagaimana diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Tugu Sepeda Habiskan Dana hingga 800 Juta, Gus Nadir: Gak Jaman Boros, Pak RW dan Wakilnya Harus Fokus ke SDM", Gus Nadir pun menyebut pembangunan tugu itu sebagai pemborosan semata.

Baca Juga: Fadli Zon: Terorisme Menjadi Instrumen Kekuasaan, yang Tertuduh Selalu Umat Islam

Udah gak jamannya lagi pemborosan duit dg bikin monumen ini dan itu. Atau seremoni itu dan ini,” kata dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @na_dirs pada Jumat, 9 April 2021.

Menurut Gus Nadir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza lebih baik membuat program yang bermanfaat, contohnya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Pak RW dan wakilnya harus lebih fokus pada pengembangan SDM. Bikin program yang lebih bermanfaat dan berkelanjutan. Komentar tokoh senior seperti Prof Emil Salim ini layak diperhatikan,” kata Gus Nadir.

Baca Juga: Mudik Lebaran Resmi Dilarang, Kemenhub Ungkap 5 Penyebab Dikeluarkannya Kebijakan Tersebut

Sebelumnya, ahli ekonomi Emil Salim juga mengomentari pembangunan tugu sepeda di DKI Jakarta melalui akun Twitter pribadinya @emilsalim2010 pada Kamis, 8 April 2021.

Emil Salim tampak tidak setuju dengan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria yang mengatakan proyek pembangunan tugu sepeda bisa membantu para pemahat.

Pasalnya, kata dia, hal itu tidak layak jika dijadikan salah satu alasan keharusan membangun tugu sepeda, karena sepeda merupakan barang komersial yang tentu akan terus diproduksi.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Menerbitkan Surat Edaran Tentang Peniadaan Mudik Lebaran 2021

Kemudian Emil Salim juga heran dan mempertanyakan terkait Pemprov DKI yang lebih mengutamakan membangun patung daripada pendidikan.

Ketika Wa-Gub DKI Jakarta sediakan Rp.800 juta bangun “patung speda” guna membantu para pemahat, kita bertanya bukankah “speda” barang komersial yg ada importir & pengusaha bengkel dll sehingga tak perlu Anggaran Daerah? Mengapa uang tidak utamakan pendidikan ketimbang patung?” kata Emil Salim.

Diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria sebelumnya mengatakan pembangunan tugu sepeda membutuhkan anggaran senilai Rp800 juta.

Baca Juga: KAI Launching Kartu Multi Trip Edisi Solo, Gibran Berharap Bisa Bantu Percepat Pemulihan Ekonomi

Dia menjelaskan pembangunan itu merupakan bagian dari pembuatan jalur sepeda permanen untuk menunjukkan keberpihakan ibu kota pada pesepeda.

Riza pun menuturkan meski menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit, namun dana Rp800 juta tersebut tidak berasal dari anggaran pemerintah daerah.

Dana itu juga di luar dari anggaran pembangunan jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin yang senilai Rp 28 miliar.***(Sitiana Nurhasanah/Depok.Pikiran-Rakat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x