"Tetapi dilaporkannya (temuan kasus) pada dua atau tiga hari yang lalu di GISAID oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman," ungkap Siti Nadia.
GISAID merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS- CoV-2.
Sementara, Eijkman adalah lembaga penelitian pemerintah yang bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran.
Sejauh ini, Siti Nadia belum memberikan keterangan lebih rinci terkait informasi seputar varian Corona Eek tersebut.
Perlu diketahui, hal serupa juga terjadi di Jepang yang mendeteksi varian Corona Eek di bulan Maret lalu.
Sekitar 70% pasien pengidap Covid-19 yang dites di rumah sakit Tokyo, Jepang, bulan lalu membawa mutasi baru tersebut.
Mutasi Eek tersebut diketahui dapat mengurangi perlindungan vaksin bagi penyintas Covid-19 yang berada di Tokyo, Jepang.