Network
PR TASIKMALAYA - Muannas Alaidid menanggapi pernyataan Haris Azhar soal polisi yang menembak mati ZA.
Seblumnya, Haris Azhar mempertanyakan soal prosedur polisi saat menembak mati ZA.
Haris Azhar juga mempertanyakan pengetahuan polisi soal tata cara menangani serangan teroris.
Baca Juga: Kecelakaan Kereta Taroko Express di Taiwan Jadi yang Terburuk Selama Tujuh Dekade Terakhir
Sedangkan Muannas Alaidid keberatan dengan pernyataan Haris Azhar yang dianggap tidak mengerti Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hal ini disampaikan Muannas Alaidid dalam cuitan Twitter @muannas_alaidid pada, Sabtu 3 April 2021.
"Gak ngerti TKP teriak HAM," tulis Muannas Alaidid seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @muannas_alaidid.
Baca Juga: Munarman Prihatin ZA Ditembak Mati, Dewi Tanjung Geram: Kapan Manusia Ini Ditangkap?
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menjelaskan soal peristiwa penyerangan Markas Besar atau Mabes Polri oleh ZA.
"Pelaku melepaskan enam kali tembakan," ujar Muannas Alaidid.
"Sebelumnya sudah dicurigai diminta berhenti oleh petugas tapi menolak, ternyata pelaku sudah wasiat," tambahnya.
Sementara itu, pernyataan Haris Azhar dikemukakan dalam video Youtube Refly Harun yang diunggah pada Kamis, 1 April 2021.
Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini 3 April 2021, Al Membuat Mama Sarah Jujur Atas Kejahatan Elsa Membunuh Roy?
"Dalam situasi kemarin, ada penembakan dari terduga teroris," ujar Haris Azhar.
"Persoalanya kemudian, apakah Polisi kemarin yang menjaga mengerti tata cara menangani serangan teroris?" tanya Haris Azhar.
Haris Azhar juga menyinggung soal prinsip Kuba dalam yakni pendekatan hukum secara humanis.
Dia menyebutkan, dalam prinsip Kuba tertuang soal prosedur penggunaan senjata api oleh aparat.
Baca Juga: Eksklusif! Irene Sukandar akan Lawan Raffi Ahmad Dalam Pertandingan Blind Chess, Catat Jadwalnya!
Haris Azhar juga menjelaskan soal prinsip Kuba dalam menghadapi aksi terorisme.
Ia mengatakan bahwa sebelum ditembak mati, maka tembakan hanya dilakukan untuk melumpuhkan.
Bahkan sebelum melumpuhkan, Haris Azhar sebut sebelumnya ada tindakan pencegahan lainya.***
