PR TASIKMALAYA- Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengungkapkan soal pandangannya terkait penyebab utama adanya radikalisme dan terorisme sebagaimana terjadi beberapa waktu terakhir
Penyebab utama adanya radikalisme dan terorisme tersebut disampaikan Musni Umar melalui akun Twitter pribadinya yang diunggah pada Kamis, 1 April 2021.
Musni Umar mengungkapkan bahwa berdasarkan analisanya sebagai seorang sosiolog, diketahui bahwa penyebab utama aksi teror yang sering terjadi di Indonesia adalah ketidakadilan hukum dan ekonomi.
Baca Juga: Din Syamsuddin Sebut Teroris Bertentangan Dengan Nilai Agama Manapun, Abdul Muti: Tamparan Keras
“Analisis saya sebagai sosiolog, penyebab utama radikalisme dan terorisme adalah ketidakadilan hukum dan ekonomi,” tulis Musni Umar melalui akun Twitternya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Kamis, 1 April 2021.
Diketahui sebelumnya, aksi teror telah kembali terjadi. Kali ini aksi teror tersebut diduga dilakukan oleh seorang perempuan berusia 25 tahun berinisial ZA.
Kali ini, teror terjadi di Kompleks Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca Juga: Gus Nadir Singgung Ormas Perempuan NU dan Muhammadiyah, Husin Shihab Sesalkan Sedikitnya yang Mau Meluruskan
Berdasarkan video amatir yang beredar, seorang wanita yang terkonfirmasi berinisial ZA tersebut diketahui berpakaian serba hitam dan berjilbab biru terlihat mengacungkan senjata dan akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan tembakan yang mengakibatkan dirinya meninggal di tempat.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kapolri Listyo Sigit dalam rilisnya, diketahui bahwa wanita tersebut masuk ke kompleks Mabes Polri lewat pintu belakang dan bertanya soal Kantor Pos.
Meski terlihat sempat keluar, wanita tersebut diketahui mencoba masuk kembali ke kompleks Mabes Polri dan mengacungkan senjata dan melakukan dua tembakan.
Baca Juga: Innalillahi, Ustad Yusuf Mansur Berduka: Ustadah Paling the Best, Mohon Doanya
Berdasarkan hasil penyelidikan dan pendalaman kasus, diketahui bahwa wanita tersebut merupakan penganut paham radikal dan pengikut ideologi ISIS.
Hal tersebut diketahui dari postingan media sosial Instagramnya yakni unggahan foto soal ISIS dan perjuangan jihad yang diunggah sekitar 21 jam atau sehari sebelum aksi teror dilakukan
Saat ini Kapolri Listyo Sigit telah mengintruksikan jajarannya untuk meningkatkan pengawasan dan tetap melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Hingga saat berita ini dibuat, pihak kepolisian belum menyampaikan apakah ZA merupakan bagian dari suatu kelompok teroris tertentu.
Sebagai informasi tambahan, beberapa hari sebelumnya diketahui juga telah terjadi aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral di Makassar pada, Minggu, 28 Maret 2021 pagi.
Dari kejadian tersebut, saat ini pihak kepolisian megungkapkan bahwa telah mengamankan 23 orang yang diduga terlibat dalam aksi teror tersebut.
Adapun diketahui pelaku aksi teror bom Makassar merupakan bagian dari jaringan teroris JAD yang juga sempat melakukan Baiat pada tahun 2015 lalu. ***