Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Komentari Fahri Hamzah, Imbau Kaum Radikal dan Teroris Tidak Gunakan Simbol Arab
"Kita juga gak terlalu yakin apakah Megawati bersedia untuk menyerahkan singgasana kepemimpinan tadi kepada orang selain Puan Maharani (putrinya)," sambungnya.
Artinya, kata Arief Munandar, keturunan langsung dari Megawati yang merupakan trah Soekarno.
Hal ini menurutnya menjadi semakin menarik karena kemudian, tarik ulur di antara kedua kubu tersebut sangat terlihat dalam banyak hal.
"Akhirnya orang menafsirkan setiap ada pemilihan pejabat-pejabat penting di lingkaran dalam kekuasaan, tarik ulur tadi antara Megawati dan Jokowi itu terasa betul," tutupnya.
Sebelumnya, Effendi mengungkapkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan host Margi Syarif dalam diskusi Polemik Trijaya yang bertajuk “Senjakala Regenerasi Parpol” yang disiarkan daring di kanal Youtube MNC Trijaya, Sabtu, 26 Maret 2021.
"Ya kalau Mbak Puan sudah sangat lama ya dari zaman dia kuliah, sudah puluhan tahun yang lalu, tidak ujug-ujug masuk politik praktis. Akan berbeda dengan Gibran, Gibran nyata, instan, fast growing," kata Effendi.
Baca Juga: Risih dengan Tuduhan Korupsi, Marzuki Alie: Tidak Ada Fakta Hukum Sama Sekali
Namun, Effendi melihat bahwa faktanya masyarakat Indonesia justru meng-amini kondisi Gibran ini dan bahkan tak sedikit yang mengidolakan Gibran.