Muannas Alaidid: Mestinya Target dan Korban Ledakan itu Pejabat Korup, Apalagi Hobi Kawin

- 31 Maret 2021, 10:45 WIB
Muannas Alaidid
Muannas Alaidid /Instagram.com/@muannas_alaidid

PR TASIKMALAYA – Muannas Alaidid buka suara terkait dengan kasus bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar.

Pernyataan soal bom bunuh diri tersebut Muannas Alaidid nyatakan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @muannas_alaidid seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Rabu, 31 Maret 2021.

“Mestinya target dan korban ledakan itu pejabat korup, apalagi hobi kawin. Bukan tempat ibadah dan rakyat kecil,” ujar Muannas Alaidid.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa: Belgia Bantai Belarusia

Sebelumnya, KH Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berpendapat, ajaran Wahabi dan Salafi merupakan pintu masuk terorisme di Indonesia.

Pernyataan tersebut dinyatakan KH Said Aqil Siradj dalam video yang diunggah kanal YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama yang diunggah Selasa, 30 Maret 2021 seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Rabu, 31 Maret 2021.

“Kalau kita benar-benar sepakat, satu barisan ingin menghadapi, menghabiskan atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya yang harus dihadapi. Benihnya, pintu masuk yang harus kita habisi,” ujar KH Said Aqil Siradj.

Baca Juga: TP3 Curigai Atribut FPI Jadi Barbuk Teroris Hasil Operasi Intel, Ferdinand Hutahaean: Pakai Nalar Pak!

KH Said Aqil Siradj kemudian dengan tegas mengatakan, pintu masuk terorisme adalah ajaran wahabi.

“Apa (ajaran pintu masuk terorisme)? Wahabi. Ajaran Wahabi itu pintu masuk terorisme,” tegas KH Said Aqil Siradj.

Meski demikian, KH Said Aqil Siradj bahwa ajaran Wahabi merupakan pintu masuk, bukan terorisme. Pasalnya, ajaran Wahabi dianggap KH Said Aqil Siradj merupakan ajaran yang bersifat ekstrim.

Baca Juga: Mustofa Soroti Temuan Baju FPI dari Terduga Teroris, Ferdinand Hutahaean: Sok Pengamat Intel!

“Wahabi bukan terorisme, tapi pintu masuk. Kalau sudah Wahabi, ini musyrik, ini musyrik, ini bid'ah, ini tidak boleh, ini sesat, ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu step lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh,” tutur KH Said Aqil Siradj.

Tangkap layar unggahan Muannas ALaidid
Tangkap layar unggahan Muannas ALaidid Twitter.com/Muannas_alaidid
***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah