Namun, sebagain pihak mengatakan bahwa aksi ini terjadi karena adanya ajaran agama yang salah.
Hal itu, sebagaimana diberitakan Galajabar.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Tanggapi Soal Teroris, Pengurus NU di AS Bongkar 'Penyakit Umat': Akui Penyakit, Lalu Obati", Akhmad Sahal menilai bahwa penyakit tersebut hanya dapat dibasmi oleh umat Islam itu sendiri.
Jika umat mengakui penyakit tersebut, maka penyakit tersebut akan semakin mudah untuk diobati.
“Teroris dan radikalis atas nama Islam nyata ada. Umat Islam harus berbesar hati mengakui itu sebagai penyakit umat, lalu basmi. Jangan malah denial/mungkir, bilang teroris ga punya agama.," kata Akhmad Sahal.
"Cara untuk sembuh dari penyakit: akui punya penyakit , lalu obati,” tambah Akhmad Sahal yang dikutip Galajabar dari akun Twitter pribadinya, @sahal_AS, 29 Maret 2021.
Teroris dan radikalis atas nama Islam nyata ada. Umat Islam harus berbesar hati mengakui itu sbg penyakit umat, lalu basmi.
Jgn malah denial/mungkir, bilang teroris ga punya agama.
Cara utk sembuh dari penyakit: akui punya penyakit , lalu obati.— akhmad sahal (@sahaL_AS) March 28, 2021
Baca Juga: Merasa Demokrat Dituduh, AHY: Apa Sebenarnya Ideologi yang Dianut oleh KSP Moeldoko?
Di sisi lain, Akhmad Sahal juga mengaku geram dengan pernyataan yang menyebut, para teroris itu tidak memiliki agama.
Menurutnya, mereka justru yang merasa paling agamis dengan cara melakukan bom bunuh diri sebagai cara jihadnya.
Akhmad Sahal menyebut, umat Islam dapat berjihad dengan cara membersihkan Islam dari paham-paham yang bersifat radikal.