Andi Arief: Pak Moeldoko Sudah Pasang Kuda-kuda Mau 'Cuci Tangan'

- 29 Maret 2021, 13:45 WIB
Andi Arief.
Andi Arief. /Twitter.com/@andiarief_/

PR TASIKMALAYA – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief menanggapi video pernyataan Moeldoko terkait menerima jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Dengan video pernyataan Moeldoko itu, Andi Arief menilai bahwa Moeldoko sudah bersiap mau cuci tangan dari kudeta Demokrat.

Menurut Andi Arief kalau kudeta Demokrat gagal, Moeldoko akan berdalih hanya diundang oleh penyelenggara KLB Sibolangit.

Baca Juga: Rachland Nashidik: Seharusnya Karir Moeldoko sudah Berakhir sejak Terlibat dalam Operasi Sajadah Tahun 2011

Penilaian Andi Arief tersebut disampaikan melalui cuitan diakun Twitter miliknya @Andiarief_ID pada Minggu, 28 Maret 2021.

Pak Moeldoko sudah pasang kuda-kuda mau cuci tangan,” cuit Andi Arief, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Nanti kalau gagal di Depkumham (Departemen Hukum dan HAM) dia akan menjawab Cuma diundang, kata panitia penyelenggara (KLB) sudah sesuai AD/ART,” sambungnya.

Baca Juga: Minta Masyarakat Tak Salahkan Agama Teroris, Ruhut Sitompul: Tapi Bohong yang Mengatakan Teroris Tak Beragama

Ketua Bappilu itu pun mengungkapkan bahwa itulah ini dari apa yang disampaikan oleh Moeldoko melalui media sosial Instagram-nya.

Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yang beredar,” tulis Andi Arief.

Bukan sikap kesatria. Mau mencuri tertangkap basah,” lanjutnya.

Baca Juga: Rachland Nashidik Singgung Moeldoko Hingga Ahmadiyah, Ada Apa?

Diketahui sebelumnya, Moeldoko akhirnya buka suara terkait keterlibatannya pada kudeta Demokrat.

Moeldoko mengatakan bahwa dirinya didaulat untuk menjadi Ketua Umum Demokrat oleh kader Demokrat pada KLB Sibolangit.

Dia pun menjelaskan kenapa menerima itu, karena menurutnya di dalam Demokrat telah terjadi pertarungan ideologis yang mengancam masa depan Indonesia.

Baca Juga: Tanggapi Sidang Rizieq Shihab, Refly Harun : Harusnya Kasus Ini Tidak Didekati dari Sudut Pandang Pidana

Sehingga menurut Moeldoko menjadi Ketum Demokrat bukan hanya sekedar menyelamatkan partai saja, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia.

Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara,” kata Moeldoko.

“Itu berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat,” lanjutnya.

 

***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x