Fahri Hamzah Mingta Aparat Tak Pakai Bahasa Arab untuk Teroris, Ferdinand: Jangan Menuduh Polisi Membuat Nama

- 29 Maret 2021, 10:02 WIB
Ferdinand Hutahaean menyatakan tidak sepakat dengan apa yang dibicarakan oleh Ferdinand Hutahaean terkait teroris dalam peristiwa bom.*
Ferdinand Hutahaean menyatakan tidak sepakat dengan apa yang dibicarakan oleh Ferdinand Hutahaean terkait teroris dalam peristiwa bom.* /Instagram.com/@fahrihamzah/@ferdinand_hutahaean

Cuitan Ferdinand Hutahaean.*
Cuitan Ferdinand Hutahaean.* Twitter/@FerdinandHaean3

Ferdinand Hutahaean juga menegaskan, pihak kepolisian memburu kelompok teroris yang terafiliasi dengan ISIS.

Oleh karena itu, Ferdinand Hutahaean menegaskan, jangan seolah-olah pihak kepolisian yang dituduh membuat nama tersebut.

Baca Juga: Moeldoko Sebut ada Pertarungan Ideologis di Demokrat, Jansen Sitindaon: Fix! Dia Tidak Kenal Demokrat

“Polisi memburu mereka sesuai kelompoknya yang kini terafiliasi dengan ISIS. Janganlah seolah Polisi yang dituduh membuat-buat nama itu,” tegas Ferdinand Hutahaean.

Sebelumnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku Kepala Polisi RI menyatakan, bahwa pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar adalah jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

“Sudah kita dapatkan, inisial L (pelaku). Bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu telah kita amankan,” ungkap Jenderal Listyo Sigit Prabowo seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Moeldoko Sebut ada Pertarungan Ideologis di Demokrat, Jansen Sitindaon: Fix! Dia Tidak Kenal Demokrat

Jenderal Listyo SIgit Prabowo mengatakan, pelaku diketahui bergabung dengan kelompok JAD, serta pernah mengikuti kegiatan operasi terorisme di Jolo, Philipina pada tahun 2018 lalu.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah