“Yang bikin semakin sedih ini adalah malam nisfu syaban. Bulan depan sudah puasa. Tapi ada orang yang merasa suci dan paling beriman sehingga merasa punya hak menyakiti ciptaan Allah SWT,” kata Tsamara Amany.
Sebagai seorang manusia yang diciptakan Tuhan, tak sepatutnya menjadi manusia yang berlagak Tuhan.
“Jangan pernah berlagak sebagai Tuhan, apalagi mencoba mengambil peran Tuhan. Kita bukan siapa-siapa,” ucap Tsamara Amany sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @TsamaraDKI, Minggu, 28 Maret 2021.
Tsamara Amany menyebutkan bahwa seharusnya rumah ibadah menjadi tempat mencari warga negara seharusnya bisa merasakan ketenangan dan kenyamanan.
“Mau sampai kapan ada warga negara yang ketakutan ketika ia beribadah di rumah Tuhan?” ucap Tsamara Amany.
Mau sampai kapan ada warga negara yang ketakutan ketika ia beribadah di rumah Tuhan? Rumah ibadah adalah tempat warga negara seharusnya bisa merasakan ketenangan & kenyamanan. Tak boleh ada warga negara apa pun agama, suku, & rasnya yang justru merasa sebaliknya.— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) March 28, 2021
Baca Juga: Kesal dengan Kejadian Bom di Gereja Katedral Makassar, Fahri Hamzah: Biarlah Ia Mati Konyol!
Menurutnya tak boleh ada warga negara apa pun agama, suku, dan rasnya yang justru merasa takut ketika beribadah di rumah ibadah.
Tsamara Amany menuturkan bahwa rumah ibadah adalah tempat yang sakral.
Oleh karena Tsamara Amany berharap pihak berwajib bisa mengusut tuntas peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.