"Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini," uajr Moeldoko sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram pribadinya, Minggu, 28 Maret 2021.
Lebih lanjut, Moeldoko menyebut bahwa dalam hal pertarungan ideologis menjelang Pemilu 2024.
Moeldoko menyebut pertarungan tersebut terstruktur dan menjadi ancaman serius bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
View this post on Instagram
Baca Juga: 5 Makanan Sehat yang Harus Dikonsumsi Wanita Usia 30 Tahun, Salah Satunya Yogurt
Sehingga, atas hal tersebut Moeldoko menegaskan bahwa keputusannya menerima penunjukan menjadi Ketum Demokrat versi KLB, bukan hanya sekedar bertujuan untuk menyelamatkan Partai Demokrat, namun juga bertujuan untuk menyelematkan bangsa dan negara.
"Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat,” ujar Moeldoko. ***