“Tapi mengutuk guru-guru dan pimpinan-pimpinannya yang mengajari bahwa membunuh yang berbeda itu jalan menuju surga,” tambahnya.
Selain itu Ferdinand Hutahaean juga mengharapkan sikap MUI yang bisa lebih tegas dalam mutus rantai radikalisme.
MUI dinilai sebagai garda terdepan dalam menanggulangi aksi intoleransi serta tentunya bibit dari terorisme.
“Saya juga berharap MUI jadi garda terdepan menghentikan radikalisme dan intoleransi yang jadi bibit terorisme,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya diberitakan bahwa terjadi aksi bom bunuh diri didepan Gereja Katedral Katolik di Makassar.
Ledakan terjadi pada pukul 10.28 WITA pada, Minggu 28 Maret 2021 dan terjadi saat bersamaan dengan acara peribadatan jemaat gereja.
Diketahui sebelumnya bahwa terduga teroris bom bunuh merupaka pria yang menggunakan taksi.