Jelaskan Fenomena ‘Post Truth’ di Indonesia, Henry Subiakto: Propaganda Politik Berbalut SARA

- 27 Maret 2021, 17:02 WIB
Henry Subiakto menjelaskan soal fenomena post truth yang disebutnya sebagai propaganda politik berbalut SARA.*
Henry Subiakto menjelaskan soal fenomena post truth yang disebutnya sebagai propaganda politik berbalut SARA.* /Instagram.com/@henri_subiakto

PR TASIKAMALAYA – Fenomena Post Truth menurut Henry Subiakto telah terjadi di Indonesia.

Henry Subiakto menilai bahwa dengan adanya propaganda politik yang dibalut dengan suku agama ras dan antargolongan (SARA).

Pernyataan ini disampaikan Henry Subiakto dalam cuitan Twitter @henrysubiakto pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Baca Juga: Negara Diminta Normal Sikapi Sidang Rizieq Shihab, Teddy Gusnaidi: Mubazir Uang Negara

“Ini bagian dari fenomena post truth,” ujar Henry Subiakto seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @henrysubiakto.

Menurutnya, fenomena ini disertai salah paham tentang informasi, penyebaran kebencian secara bersama dilakukan maka tidak bisa secara rasional menghadapi fakta.

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) ini menjelaskan, fenomena post truth yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Siap Bertanding Lawan Duta Denmark, Ridwan Kamil: Semoga Tidak Dilarang BWF, Doakan Menang

Indonesia mengalami propaganda politik berbalut SARA yang bertahan bertahun-tahun.

Selain itu, diperparah dengan penyebaran informasi yang kurang tepat atau bahkan salah.

Bahkan semakin masif penyebaran kebencian karena adanya perbedaan.

Baca Juga: Gadaikan Mobil Rental pada Teman-temannya, Mahasiswa di Tasikmalaya Dibekuk Polisi

Baca Juga: Moeldoko Orasi Soal Radikalisme, Christ Wamea: Jadi Kakak Pembina untuk BuzzerRp

Oleh karena itu, menurutnya, terjadilah peristiwa histeria massal.

“Dengan religiofikasi, propaganda politik berbalut agama (SARA) selama bertahun-tahun,” ujar Henry Subiakto.

“Dilengkapi disinformasi dan penyebaran kebencian pada yang berbeda, maka terjadilah histeria massal,” tambahnya.

Baca Juga: Putrinya Positif Terpapar Covid-19, Anies Baswedan Curhat Tidak Bisa Masuk Rumah Sakit

Hal tersebut menyebabkan fakta tidak bisa dihadapakan secara rasional jika fenomena tersebut terjadi.

“Secara bersama-sama tidak bisa rasional menghadapi fakta,” ujar Henry Subiakto.

Definisi sederhadan dari Post Truth ialah era saat kebohongan seolah menjadi kebenaran dengan cara memakinkan emosi serta perasaan.

Baca Juga: Rocky Gerung Kritisi Presiden Jokowi: Orang Tidak Anggap Presiden Serius Ucapkan itu

Post Truth situasi bahwa fakta tidak memiliki pengaruh terhadap opini yang dibentuk masyarakat dibandingkan dengan keyakinan serta emosi perorangan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @henrysubiakto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah