PDIP Tolak Kebijakan Impor Beras, Christ Wamea: Tapi Tidak Sesalkan Korupsi Bansos, Jokowi dan PDIP Pura-Pura

- 21 Maret 2021, 20:50 WIB
Tokoh Papua Christ Wamea menyebut penyesalan PDIP atas kebijakan impor beras merupakan suatu hal yang aneh.*
Tokoh Papua Christ Wamea menyebut penyesalan PDIP atas kebijakan impor beras merupakan suatu hal yang aneh.* //Twitter.com/@PutraWadapi

PR TASIKMALAYA – Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan menyatakan dengan tegas bahwa PDIP menolak impor beras.

“Sikap PDIP, kami menolak impor beras,” tegas Hasto Kristiyanto seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Minggu, 21 Maret 2021.

Alasan PDIP menolak impor beras karena Hasto Kristiyanto menduga adanya pemburu rente di belakang impor.

Baca Juga: Simak Berikut ini 5 Fakta Soal Air Lemon, Salah Satunya Kemungkinan Bisa Meningkatkan Berat Badan!

“Menteri Perdagangan tidak boleh melakukan suatu tindakan yang pragmatis hanya untuk impor. Saya tahu, di belakang impor banyak pemburu rente,” ujar Hasto Kristiyanto.

Hasto Kristiyanto menyarankan untuk memperkokoh kedaulatan pangan Indonesia, mengingat Indonesia memiliki sumber pangan yang melimpah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diperkirakan berpotensi memproduksi beras hingga 14,54 juta ton. Produksi beras tersebut diperoleh dari periode Januari-April 2021.

Baca Juga: Ingin Menjaga Kesehatan Mata dengan Baik? Berikut Nutrisi yang Perlu Terpenuhi!

Meski demikian, berdasarkan data dari Menteri Perdagangan, hingga pertengahan Maret 2021, penyerapan gabah Bulog dari petani terbilang rendah dengan kisaran 85.000 ton.

Rendahnya penyerapan Bulog tersebut di antaranya diakibatkan karena gabah basah akibat musim hujan.

Bahkan berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan, sekitar 270.000 ton beras yang diperoleh dari impor pada tahun 2018 diduga mengalami penurunan mutu.

Baca Juga: Ternyata 275.811 Ton Beras di Gudang Bulog Saat ini, Berasal dari Beras Impor Tahun 2018

Muhammad Lutfi menjelaskan, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini ada di kisaran 500.000 ton, setelah dikurangi dengan jumlah beras yang memiliki penurunan kualitas (karena diimpor sejak 2018 dan secara otomatis mutunya berkurang).

Menanggapi hal tersebut, tokoh Papua Christ Wamea berpendapat, penyesalan PDIP atas kebijakan impor beras merupakan suatu hal yang aneh.

Pasalnya, PDIP mempermasalahkan kebijakan impor beras namun tidak menyesalkan korupsi bantuan sosial (bansos).

Baca Juga: Prediksi Jokowi Masuk Partai Demokrat, Refly Harun: Kalau Tidak Tiga Periode, Akan Kemana?

“PDIP sesalkan kebijakan impor beras dan garam, tapi PDIP tidak sesalkan korupsi bansos,” tulis Christ Wamea seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @PutraWadapi pada Minggu, 21 Maret 2021.

Cuitan Christ Wamea.*
Cuitan Christ Wamea.* /Twitter.com/@PutraWadapi

“Lebih aneh lagi yang pimpin negara ini Jokowi dan PDIP, kok PDIP pura-pura sesalkan?” sambung Christ Wamea.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @PutraWadapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah