“Tetapi begitu dekat dengan Erick Thohir, jangan-jangan juga bisnis sebelumnya disponsori oleh pengusaha yang dekat dengan Istana,” papar Rocky Gerung.
“Lain kalau misalnya terus menerus ada bisnis kuliner lalu bisnis saham segala macam yang juga viral, jadi pers mengintai itu sepertinya itu,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai bahwa adanya Erick Thohir dalam pembelian saham klub sepak bola Persis Solo karena adanya aliran uang.
“Akhirnya orang menganalisa bahwa dipaksalah Erick Thohir untuk memblow out (mengalirkan) kebutuhan uang untuk membeli Persis,” tutur Erick Thohir.
Rocky Gerung menganggap bahwa langkah Erick Thohir upaya untuk menutupi hal yang dilakukan namun malah mendapatkan kecurigaan baru.
Baca Juga: Ungkap Prestasi Presiden Soeharto, Emil Salim: Tidak Bermaksud Rendahkan Karya Presiden Lain
“Namun soalnya sesuatu yang dicurigai dan ditutupi dengan cara yang tidak mulus maka kecuragaan makin bertambah, jadi ini semacam dua dinasti yang dikawinkan,” tandas Rocky Gerung.
Diketahui bahwa Kaeasang memiliki 40 persen saham Persis, Kevin 30 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir 20 persen dari total 90 persen saham PT PSS, sedangkan sisa 10 persen masih untuk 26 klub internal.***