Gatot Nurmantyo menegaskan mengapa sebelumnya ia merahasiakan identitas yang mengajaknya mengkudeta Partai Demokrat tersebut karena dirinya tidak percaya hal tersebut akan terjadi.
Namun tak disangka di hari yang sama saat dirinya membeberkan pernyataan kontroversial tersebut, KLB diadakan dan KSP Moeldoko benar dijadikan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru.
"Karena yang saya sampaikan waktu itu kan belum terjadi dan tidak ada tendensi apa-apa dan saya tidak minta dipercaya atau tidak, terserah aja," ucapnya.
Baca Juga: Sudah Dibuka Mulai 15 Maret 2021, Catat Syarat untuk Mengikuti UTBK SBMPTN 2021
"Ternyata gak lama setelah dialog kita, benar-benar terpilih Pak Moeldoko dan itu kan kita enggak ada rencana, makanya saya protes kan," sambungnya.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo telah mengungkapkan dirinya sempat ditemui seseorang yang mengajaknya untuk mengkudeta AHY dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Banyak yang bertanya kepada saya, 'Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi...'. Ya saya bilang 'Siapa sih yang enggak mau. Partai dengan 8% kalau enggak salah kan, besar, kan dia mengangkat Presiden, segala macam kaya gitu'. Ada juga yang datang sama saya," ucapnya.
Baca Juga: Bantah Adanya Isu Presiden 3 Periode, Presiden Jokowi Tegas: Tidak Ada Niat, Tidak Juga Berminat
Karena penasaran, Gatot Nurmantyo pun meresponsnya dengan menanyakan bagaimana prosedurnya.