Network
PR TASIKMALAYA - Politisi PDI-P Dewi Tanjung mengkritik Satpol PP dan Bupati Kabupaten Bogor supaya jangan menjadikan PSBB sebagai project dalam menekan pengusaha kecil.
Dewi Tanjung mengkritik PSBB yang dijadikan lahan untuk menekan pengusaha kecil dan meminta uang.
Kritik pada Satpol PP dan Bupati Kabupaten Bogor itu disampaikan Dewi Tanjung melalui akun Twitternya @DTanjung15 pada Selasa 2 Maret 2021.
Baca Juga: Kerumunan Jokowi Disamakan dengan HRS, Dewi Tanjung: Presiden ke NTT Kunjungan Kerja, Paham?
"Jangan jadikan PSBB sebagai project untuk menekan pengusaha kecil dan aparat meminta jatah uang," tulisnya dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @DTanjung15.
Menurutnya, kondisi masyarakat sedang kesusahan akibat pandemi Covid 19, jadi jangan dibikin tambah susah.
"Kondisi tengah susah jangan ditambah susah," tutur Dewi Tanjung.
Baca Juga: Sindir Fadli Zon Terkait Kasus Pornografi, Dewi Tanjung: Nyai Punya Link, Kau Mau Lihat Tidak?
Ia juga menambahkan bahwa Satpol PP melakukan sebuah kesalahan terkait penyegelan.
"Satpol PP kab Bogor melakukan kesalahan salah menyegel tempat apabila mau buka segel harus bayar Rp 10 juta," ujarnya.
Dewi Tanjung juga menanyakan terkait kehadiran bupati terhadap masalah ini.
Baca Juga: Dewi Tanjung: Hanya Manusia Bodoh yang Permasalahkan Kerumunan Presiden!
"Kemana Bupati Bogor?" lanjut tanyanya.
Baca Juga: Sebut Pemerintahan Jokowi Luar Biasa, Dewi Tanjung: Anies Mana Sampai Otaknya!
Dalam unggahan sebelumnya, Dewi Tanjung tampak mengkritik Kepala Satpol PP untuk mengingatkan anak buahnya.
"Siapa kepala Satpol PP Kabupaten Bogor kasih tau anak buahmu jangan suka minta uang sama pengusaha kecil," ucap dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitternya @DTanjung15.
Menurutnya, ada oknum Satpol PP yang memanfaatkan PSBB tersebut.
"Alasan PSBB tempat usaha orang disegel endingnya minta uang Rp 10 Juta," lanjutnya.
Dewi Tanjung menegaskan supaya jangan sampai memanfaatkan jabatan demi keuntungan pribadi.
"Jangan suka memanfaatkan jabatan dan baju dinas untuk memeras rakyat kecil," pungkasnya.
Baca Juga: Kembali Singgung Anies Baswedan, Dewi Tanjung: Apakah ‘Pasukan Air’ akan Berkumpul Lagi?
Jika hal itu terus dilakukan, Dewi Tanjung menilai, oknum tersebut akan menjadi aparat tukang palak.
***
