Hampir Satu Tahun Virus Corona di Indonesia, Berikut Daerah yang Tercatat Nol Kasus Covid-19

- 21 Februari 2021, 17:30 WIB
Warga Baduy yang mengenakan masker sebagai taat protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19.
Warga Baduy yang mengenakan masker sebagai taat protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19. //Antara

PR TASIKMALAYA - Berdasarkan dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sampai Kamis 19 Februari 2021 jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.263.299 orang dengan 1.069.005 orang berhasil sembuh.

Menjelang satu tahun kasus pertama Covid-19 di Indonesia tepatnya 2 Maret 2021, virus corona atau Covid-19 masih belum dapat diatasi sampai merenggut 34.152 orang tidak terselamatkan nyawanya.

Selama hampir masuk satu tahun pandemi Covid-19 di Indonesia, hampir di seluruh wilayah terdapat warga nya yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini yang Akan Terjadi Jika Tak Menyetujui Kebijakan Privasi Terbaru Whatsapp

Namun, terdapat beberapa daerah di Indonesia yang belum pernah terjangkit virus Covid-19 semenjak awal pandemi berlangsung.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 terdapat empat daerah di dua provinsi yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat yang belum ditemukan adanya warga yang positif Covid-19.

Empat Daerah yang belum ditemukan pasien positif Covid-19 di Provinsi Papua dan Papua Barat adalah Kabupaten Puncak Jaya, Dogiyai, dan Intan Jaya di Papua, serta Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Padahal di Provinsi Papua dan Papua Barat telah terdapat sebanyak 23 ribu orang dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Sama-sama Sampaikan Kabar Duka seperti Haedar Nashir dan HNW, Ali Ngabalin: Selamat Jalan Bang

Alexander Ginting selaku Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Indonesia.go.id memberikan penjelasan empat kabupaten yang tidak ditemukannya satu kasuspun yang terkonfirmasi Covid-19.

Alexander menjelaskan kasus nihil Covid-19 dari empat kabupaten tersebut merujuk pada data dari laporan hasil pemantauan yang dilakukan di puskesmas, rumah sakit, serta klinik swasta atau milik pemerintah.

Selain itu di empat kabupaten tersebut baru dilakukan uji tes Covid-19 berupa rapid test atau test cepat karena uji PCR hanya dilakukan di ibu kota provinsi.

Alasan karena belum dilakukannya tes PCR adalah kondisi geografis yang berupa pegunungan dan akses transportasi yang sangat terbatas.

Baca Juga: Buka Suara terkait Isu Perselingkuhan dengan Nissa Sabyan, Ayus Sabyan: Saya Tulus Ingin Memohon Maaf

Selain masalah geografis, faktor persebaran penduduk juga menjadi kendala dimana dari total luas 21 ribu kilometer persegi hanya ditempati oleh 340 ribu jiwa.

Hal tersebut yang menjadikan uji tes belum dapat dilakukan karena tidak memenuhi standar badan kesehatan dunia atau WHO dimana 1/1000 dari jumlah penduduk per minggu.

Bukan hanya di daerah Timur Indonesia, nol kasus corona juga terjadi di Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung Jawa Barat.

Itu pulalah kondisi yang membuat uji tes belum mampu mengikuti standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1/1000 dari jumlah penduduk per minggu.

Baca Juga: Lakukan Penipuan dan Berpura-pura Jadi Polisi, Seorang Pria Diamankan Polsek Sawahlunto

Tak cuma di ujung timur Indonesia, nol kasus corona selama 11 bulan juga terjadi pada Kelurahan Kebon Jayanti. 

Kelurahan Kebon Jati yang memiliki jumlah penduduk 13.474 dengan 14 rukun warga atau RW dan 89 rukun tetangga selama hampir satu tahun belum ada satupun yang terkena Covid-19.

"Alhamdulillah zona hijau, sejak awal pandemi Maret 2020 sampai sekarang sudah satu tahun warga kami tidak ada yang terpapar Covid-19, semua sehat," kata Lurah Kebon Jayanti, Abdul Manaf pada Senin, 5 Februari 2021 dikutip dari Humas Kota Bandung. 

Nol kasus yang terjadi di Kebon Jayanti tersebut diungkapkan Manaf karena upaya dan hasil yang telah dilakukan oleh seluruh komponen kelurahan dalam mencegah Covid-19 yang masuk ke wilayahnya.

Baca Juga: Sebanyak 70 Persen Bantuan Sosial Tunai bagi Warga Terdampak Covid-19 Telah Disalurkan Pemerintah

Manaf mengatakan sejak awal Maret pada tahun lalu ketika mulai adanya kasus Covid-19 di Indonesia dirinya mengajak kepada tokoh agama, sesepuh, pengurus RT/RW, aparat berwajib bergerak cepat untuk mengantisipasi virus corona.

Hal serupa terjadi di 11 ribu suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, dimana sejak 11 bulan lalu tidak ada satupun kasus positif Covid-19 yang menyerang warga suku yang berdiam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.

“Selama sembilan bulan terakhir ini warga Baduy nol kasus Covid-19," kata Iton Rustandi selaku Petugas Pusat Kesehatan Masyarakat Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar dikutip dari laman Pikiran Rakyat.

Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija sekaligus tetua adat masyarakat Baduy mengatakan, saat diumumkan status pandemi corona, kawasan di kaki Pegunungan Kendeng itu langsung ditutup untuk orang luar, termasuk turis.

Baca Juga: Rusia Temukan Kasus Baru Penularan Virus Unggas pada Manusia, WHO: Jika Terkonfirmasi Akan Jadi yang Pertama

Ritual adat penangkal virus digelar dan doa-doa agar dihindari dari Covid-19 turut dipanjatkan.

Menurut Jaro Saija selaku Kepala Desa Kanekes yang merupakan tetua dari masyarakat adat Baduy mengatakan ketika diumumkan status Pandemi Corona maka kawasan tersebut langsung ditutup.

Kawasan Desa Kanekes ditutup untuk seluruh orang luar termasuk turis serta warga adat melakukan ritual adat penangkal virus dan doa-doa agar dihindari dari virus Covid-19 dan dipanjatkan.

Warga kampung Baduy juga taat dalam menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

Baca Juga: Heboh Isu Perselingkuhan Nissa Sabyan dengannya, Ayus Sabyan Akhirnya Buka Suara

Jaro Saija serta ketua dat yang lain juga meminta kepada warga mereka yang berada di luar wilayah untuk kembali dan tidak melakukan bepergian ke kawasan Jakarta, Tangerang, Depok dan Bogor yang merupakan daerah penyebaran virus Covid-19.

Kawasan Adat Baduy juga ditutup sejak 13 Februari sampai 14 Mei 2021 dari kunjungan orang luar karena adanya ritual Kawalu yang merupakan perintah langsung dari Puun selaku pimpinan tertinggi adat suku Baduy.

Diharapkan dengan adanya ritual Kawalu yang diperintahkan dapat menjaga kawasan perkampungan adat dari penularan virus Covid-19.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: indonesia.go.id bandungkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x