Meskipun begitu, Mardani Ali Sera menyampaikan bahwa boleh saja seandainya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau mengapresiasi pendukungnya.
“Mestinya pemerintah perlu berdiri di atas semua golongan. Boleh saja pak Jokowi mengapresiasi pendukungnya,” tulis Mardani Ali Sera.
“Tapi setelah itu diingatkan kemenangan politik jadi dasar pelayanan bagi semua elemen bangsa. Bukan hanya kelompoknya sendiri,” lanjutnya.
Mardani Ali Sera pun menuturkan bahwa terkait buzzer tidak dibutuhkan aturan khusu untuk menertibkannya.
Tetapi, diperlukan penegakan etika kepemimpinan Presiden Jokowi dan penegakan hukum yang adil.
Baca Juga: Dirjen GTK Kemendikbud: PPPK 2021 dan PNS Statusnya Sama sebagai Aparatur Sipil Negara
Sehingga menurutnya, dengan hal itu buzzer akan hilang dengan sendirinya.
“Tidak perlu aturan khusus sebenarnya untuk buzzer ini. Tapi cukup tegakkan etika kepemimpinan dan penegakan hukum yang adil maka buzzer akan hilang dengan sendirinya,” tutur Mardani Ali Sera.
“Buzzer itu laksana lalat, ketika ada bangkai ada lalat. Makanya pemimpin yang memelihara buzzer perlu dipertanyakan,” tutupnya.
Fenomena buzzer buruk bagi kehidupan sosial politik Indonesia. Karena kebenaran ditentukan sepihak oleh pola menyerang lawan tanpa dialog dan musyawarah. Buzzer mencemari ruang publik dengan sampah dan konten negatif.— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) February 18, 2021
***