PR TASIKMALAYA – Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman ikut menanggapi rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan merevisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Jokowi siap untuk memenuhi masukan dan kritik dari masyarakat tentang UU ITE yang banyak dianggap menimbulkan ketidakadilan dalam proses hukum.
Oleh karena itu Fadjroel Rachman merasa pemerintah berani mengambil tindakan untuk revisi UU ITE.
Baca Juga: Ramai Perdebatan Radikalisme, Ridwan Kamil:Tidak Semua Berlabel Radikal itu Negatif
Hal ini disampakan Fadjroel Rachman dalam cuitan Twitter @fadjroeL pada, Rabu, 17 Februari 2021.
“REVISI UU ITE, SIAPA TAKUT?” tulis Fadjroel Rachman seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @fadjroeL
REVISI UU ITE, SIAPA TAKUT?Presiden @jokowi menyampaikan political will merevisi ke-2 UU ITE sesuai kritik & masukan masyarakat. Mari beri kritik & masukan revisi ke-2 agar optimal mencerminkan keadilan, kepastian hukum & kemanfaatan #BungJubirPODCAST >> https://t.co/yEj9Kt5u6F— Fadjroel Rachman (@fadjroeL) February 16, 2021
“Presiden @jokowi menyampaikan political will merevisi ke-2 UU ITE sesuai kritik & masukan masyarakat,” tambahnya.
Oleh karena itu Fadjroel Rachman mengajak publik untuk memberikan kritik dan masukan dalam upaya merevisi UU ITE.
Sehingga bisa diharapkan hasil dari merevisi UU ITE ini dapat menghilangkan stigma tidak adil, serta adanya kepastian hukum selain manfaat dan sebagainya.
“Mari beri kritik & masukan revisi ke-2 agar optimal mencerminkan keadilan, kepastian hukum & kemanfaatan,” kata Fadjroel Rachman.
Selain cuitan Twitter, Fadjroel Rachman juga menyertainya dengan cuplikan video YouTube saat Presiden Jokowi memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisan Republik Indonesia (Polri).
Termasuk didalam video tersebut saat Jokowi mengungkapkan pernyataan akan ada rencana merevisi UU ITE.***